Sumber Selenium, Fungsi, Manfaat, Dosis dan Efek samping

Selenium adalah mineral yang ditemukan di dalam tanah. Selenium secara alami muncul dalam air dan beberapa makanan.  Selenium diperlukan oleh tubuh kita dalam jumlah yang sangat kecil untuk melakukan fungsi dalam metabolisme terutama fungsi kelenjar teroid. Mineral ini tidak dapat dapat diproduksi oleh tubuh kita. Untuk memperolehnya kita bisa mengkonsumsi beberapa jenis makanan.

Jenis Makanan Yang Mengandung Selenium (Sumber Selenium)

Tubuh kita memerlukan Selenium  untuk berfungsinya kelenjar tiroid, Selain itu ia juga diperlukan untuk melindungi tubuh kita dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Rendahnya jumlah selenium dalam tubuh akan menyebabkan beberapa penyakit seperti penyakit otot dan sendi, rambut tidak sehat, dan bintik-bintik putih pada kuku. Jika kekurangan selenium dalam tubuh terus dibiarkan maka akan menyebabkan penyakit hashimoto, yaitu sebuah penyakit yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang tiroid.

Melihat  efek buruk dari kekurangan selenium tersebut, maka sangat penting bagi kita untuk menjaga jumlah selenium dalam tubuh agar selalu seimbang. Untuk mencukupi jumlah selenium dalam tubuh, kita perlu mengkonsumsi beberapa jenis makanan yang mengandung selenium. Di antara makanan yang mengandung selenium antara lain adalah kacang brazil, buah ini mengandung 1917.0µg dalam setiap 100 g. Selain itu makanan yang juga mengandung selenium adalah tiram mengandung 154µ, ikan tuna mengandung 108.2µg, roti gandung mengandung 40.3µg, kuaci atau biji bunga matahari mengandung 79.3µg, daging sapi mengandung 44.8µg, daging ayam mengandung 37.8µg, jamur mengandung 26.0µg, dan gandum hitam mengandung 26.0µg masing masing dalam setiap 100 g.

Fungsi Dan Manfaat Selenium

Selenium merupakan mineral penting yang bekerja sama dengan vitamin E untuk dalam tubuh kita untuk memberikan perlindungan antioksida dengan merlawan  radikal bebas yang menjadi pemicu terjadinya berbagai jenis penyakit termasuk kanker, penyakit jantung, dan arthritis.

Selenium melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dalam dua cara: Hal ini dimasukkan ke dalam protein untuk membuat selenoproteins, yang enzim antioksidan penting, dan membantu tubuh memproduksi itu antioksidan alami sendiri yang disebut glutathione.

Selenium memiliki manfaaat dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi risiko penyakit jantung, menjaga pembuluh darah yang sehat, mengurangi risiko stroke. Selain itu ia juga dapat mengurangi kecemasan dan depresi, dan bahkan meningkatkan kesuburan pada pria.

Dosis Dan Efek Samping Selenium

Anak-anak dengan usia antara 1-3 direkomendasikan mengkonsumsi selenium 20 µg per hari, usia  4-8 tahun direkomendasika 30 µg per hari, dan untuk usia  9-13 di rekomendasikan 40 µg per hari. sementara itu untu usia 14 tahun dan sterusnya direkondasikan mengkonsumsi selenium 55 µg per hari. Selain itu untuk wanita 60 µg per hari dan wanita menyusui dianjurkan mengkonsumsi 70 µg per hari  Kelebihan selenium dapat menyebabkan bau mulut, diare, dan bahkan rambut rontok.ntok.



Penggunaan selenium jangka panjang akan menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, kekurangan energi, merasa tersinggung atau sangat lelah, rambut rontok, ruam ringan, kuku menjadi rapuh atau garis-garis putih pada kuku, tremor, merasa pusing, nyeri otot, bau mulut, bau badan yang tajam atau, dan mudah memar.