Ada banya makanan olahan seperti mie instan, atau sarden, cenderung memiliki rasa asin yang unik, yang sering dicampur dengan penmbah rasa yang dikenal dengan dinatrium inosinat. Dinatrium inosinat sering digunakan dalam kombinasi dengan aditif makanan lain seperti dinatrium guanilat dan monosodium glutamat (MSG).
Dinatrium inosinat, biasanya dijadikan bahan campuran penambah rasa dalam makanan cepat saji, pada dasarnya adalah garam disodium asam inosinic yang membuat hidangan lebih beraroma. Meskipun dapat meningkatkan rasa, dinatrium inosinat dapat memiliki beberapa efek samping, terutama pada orang yang sensitif terhadap penyedap rasa ini.
Meskipun dinatrium inosinat merupakan zat yang diperbolehkan untuk dikonsumsi, tapi kita tidak boleh sembarangan menggunakannya. Kita harus berhati hati, jangan sampai berlebihan dalam mengkonsumsinya agar kita terhindar dari efek samping penyedap rasa yang dikenal dengan dinatrium inosinat ini.
Dinatrium inosinat, biasanya dijadikan bahan campuran penambah rasa dalam makanan cepat saji, pada dasarnya adalah garam disodium asam inosinic yang membuat hidangan lebih beraroma. Meskipun dapat meningkatkan rasa, dinatrium inosinat dapat memiliki beberapa efek samping, terutama pada orang yang sensitif terhadap penyedap rasa ini.
Efek samping dinatrium inosinat
Kulit memerah
Kulit yang memerah seperti yang kita tahu, adalah karena terjadinya pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan sirkulasi darah meningkat. Peningkatan luar biasa dalam aliran darah membuat kulit tampak merah. Dinatrium inosinat dapat memiliki dampak langsung pada pembuluh darah dengan memperlebarnya, sehingga menghasilkan kulit memerah. Dinatrium inosinat cenderung menyamai reaksi glutamat, suatu neurotransmitter yang juga dapat melebarkan pembuluh darah.Sakit kepala
Efek samping dinatrium inosinat lainnya adalah sakit kepala yang parah, setiap kali setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung dinatrium inosinat. Ada juga yang mengalami migrain setelah mengkonsumsi makanan aditif ini. Sakit kepala akibat konsumsi makanan tambahan bisa menjadi hal yang sangat buruk dan mungkin tidak mereda sampai berhenti mengkonsumsinya.Berkeringat
Makan makanan yang mengandung dinatrium inosinat dapat menyebabkan keringat berlebihan. kondisi ini juga dikenal dengan istilah hiperhidrosis, ini mungkin terjadi karena kelenjar keringat menjadi terlalu aktif.Rasa Terbakar
Orang sensitif terhadap makanan aditif ini mungkin mengalami sensasi terbakar di sekitar daerah mulut. Kadang-kadang sensasi ini bisa menyebar ke daerah lain dari wajah.Mati rasa
Perasaan mati rasa di sekitar mulut dan di dada juga dapat terjadi sebagai efek samping dari dinatrium inosinat. Selain itu efek samping juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada dada atau sesak setelah mengkonsumsi makanan aditif ini.Ruam kulit
Efek samping dinatrium inosinat juga dapat memicu sensasi gatal, yang disertai oleh ruam. Menkonsumsi bahan makanan ini terus menerus dapat menyebabkan ruam dan gatal kronis. kulit bisa sangat gatal, sehingga penanganan medis mungkin diperlukan. Dalam kasus yang jarang terjadi, ruam gatal yang parah bisa disertai dengan pembengkakan bibir, lidah, dan tenggorokan, yang membutuhkan perhatian medis yang mendesak.Ketidaknyamanan Pada Lambung
Dinatrium inosinat dapat memberikan rasa gurih makanan tetapi juga dapat memberikan ketidaknyamanan pada lambung yang dapat bermanifestasi dalam bentuk nyeri perut bagian atas yang disertai dengan kembung, mual, dan bersendawa.Memburuknya Gejala Asam Urat
Orang yang menderita asam urat, harus menghindari makan makanan yang mengandung penyedap rasa ini. Hal ini karena, dinatrium inosinat dasarnya adalah purin, yaitu senyawa protein hewani dan dimetabolisme menjadi asam urat dalam tubuh sehingga dapat memperburuk kondisi.Meskipun dinatrium inosinat merupakan zat yang diperbolehkan untuk dikonsumsi, tapi kita tidak boleh sembarangan menggunakannya. Kita harus berhati hati, jangan sampai berlebihan dalam mengkonsumsinya agar kita terhindar dari efek samping penyedap rasa yang dikenal dengan dinatrium inosinat ini.