Inkontinensia Urin, gejala penyebab dan Pengobatan

Inkontinensia Urinadalah sebuah kondisi di mana seseorang sudah tidak memeiliki ketidakmampuan untuk mengontrol pengeluaran urin. Ketika ini terjadi, seseorang dapat mengeluarkan urin tanpa ia sadari dan biasanya terjadi saat ia batuk, tertawa atau adanya dorongan yang menyebabkan urin sulit terkontrol. Hal ini pada umumnya terjadi pada orang yang sudah lanjut usia, dan lebih umum terjadi pada wanita. Hilangnya kemampuan kontrol terhadap keluarnya urin semacam ini akan memberikan pengalaman yang memalukan, karena orang yang memiliki kondisi semacam ini bisa keluar urin, bahkan ketika berada di tempat umum.

Penyebab Terjadinya Inkontinensia Urin

Penyebab terjadinya Inkontinensia Urin salah satunya adalah karena adanya gangguan saluran kemih seperti adanya infeksi atau adanya batu pada kandung kemih. Selain itu penyebab terjadinya Inkontinensia Urin adalah karena adanya perpindahan uterus dari posisi normal. Inkontinensia Urin juga disebabkan oleh kerusakan otak atau sumsum tulang belakang.

Penyebab terjadinya Inkontinensia Urin juga dapat dipengaruhi oleh kondisi psikologis seperti adanya rasa cemas, stres atau marah. Selain itu Inkontinensia Urin juga dapat terjadi karena pelvis mengalami keretakan atau otot panggul mengalami kelemahan. Sementara itu adanya gangguan sistem saraf pusat  seperti kondisi stroke dan penyakit parkinson juga dapat menyebabkan seseorang mengalami Inkontinensia Urin.

Penyebab Terjadinya Inkontinensia Urin

Orang yang mengalami Inkontinensia Urin memiliki gejala yang cukup jelas, yaitu hilangnya kemampuan menahan air kencing atau urin. Artinya orang yang menderita Inkontinensia urin bisa mengeluarkan air kencing secara mendadak tanpa bisa ia kendalikan atau tidak bisa menundanya lagi. Selain itu gejala yang biasanya terjadi adalah terlalu sering atau terdesaknya buang air kecil.

Perawatan Pada Inkontinensia Urin

Pengobatan atau perawatan yang diberikan pada penderita Inkontinensia Urin bemacam macam, tergantung pada kondisi dan penyebabnya. Jika Inkontinensia Urin terjadi karena lemahnya otot panggul, penderita bisa melakukan oleh raga dengan latihan dasar otot panggul untuk memulihkan otot sfingter.

Pasien juga dapat diberikan obat antikolinergik untuk mengendurkan otot kandung kemih jika kandung kemih menglami iritasi.

Pada kondisi Inkontinensia Urin yang parah di mana semua pengobatan lain tidak lagi dapat mengobati kondisi ini, dokter mungkin menyarankan kateterisasi urin, dengan memasukan tabung ke dalam kandung kemih untuk mengalirkan urin atau operasi diversi urin untuk memotong kandung kemih.