Sumber Molibdenum , Fungsi, Manfaat, Dosis dan Efek samping

Molibdenum adalah salah satu mineral yang terdapat di seluruh jaringan tubuh, terutama di tulang, gigi, ginjal, dan hati. Molibdenum sangat diperlukan oleh tubuh kita tubuh karena fungsinya dapat membantu enzim xantin oksidase, yang membantu tubuh menggunakan cadangan zat besi, dan membakar lemak. Jika dalam tubuh kita tidak terdapat moibdenom, hal ini akan menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan.

Makanan Mengandung Molibednum

Kekurang Mineral Molibdenum dapat memberikan gejala berupa impotensi, masalah neurologis, keterbelakangan mental, penuaan dini, dan mulut serta penyakit gusi. Oleh karenanya kita harus mencukupi kadar molibdenum dalam tubuh kita. Untuk memenuhi hal itu kita bisa mengkonsumsi beberap makanan. Beberapa makanan yang mengandung molibdenum adalah  domba, telur, kacang polong, lentil, susu rendah lemak, hati sapi, tomat, kacang, chestnut, sayuran berdaun hijau, almond, biji-bijian, kacang merah, buncis, kacang hijau, kacang lima, kentang, yogurt, kedelai, wortel , gandum, beras merah, telur, hati sapi, tepung  biji bunga matahari, mentimun, dan ragi.

Fungsi Dan Manfaat  Molibdenum (Sumber  Molibdenum)

Molibdenum merupakan mineral yang membantu fungsi ginjal dengan mengolah  limbah dalam tubuh. Tidak hanya itu,  molibdenum juga dapat membantu tubuh dalam menghasilkan energi.  Molibdenum mengandung enzim yang deikenal dengan nama molibdoenzimes, enzim ini membantu menjaga kesehatan tubuh kita, ia juga dimanfaat dalam memecah asam amino serta menghancurkan racun dalam tubuh.

Tidak hanya molibdoenzimes, molibdenum juga mengandung enzim lain yang dikenal dengan enzim xanthine oksidase, enzim ini memiliki peran penting dalam produksi asam urat. Tidak hanya itu, enzim ini juga membantu tubuh kita dalam memanfaat zat besi.

Molibdenum juga memiliki fungsi membantu metabolisme beberapa nutrisi lainnya termasuk tembaga dan kalsium. Molybdenum merupakan mineral yang menjadi kofaktor dari banyak enzim seperti sulfit oksidase. Molibdenum memiliki manfaat dalam pengobatan gangguan metabolik yang terjadi karena pengolahan tembaga.

Molibdenum juga dapat membantu tubuh dalam metabolisme nitrogen, lemak, serta karbohidrat. Tidak hanya itu,  molibdenum juga dapat membantu dalam sintesis protein, fungsi normal dari sel-sel dan senyawa system dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

Dosis Efek Samping Mengkonsumsi Molibdenum

Dosis yang direkomendasikan masing usia tidaklah sama, untuk bayi yang masih berusia 1-6 bulan adalah 2 mcg per hari, sementara untuk bayi antara 7-12 bulan dosisnya adalah 3 mcg perhari. Sementara itu, untuk anak anak dengan usia 1-3 tahun, dosis yang direkomendasikan adalah 17 mcg, dan anak anak yang berusia 4-8 tahun adalah 22 mcg perhari dan anak anak usia 9-13 tahun membutuhkan Molibdenum 34 mcg setiap harinya. Selain itu,  Remaja yang berusia 14-18 tahun membutuhkan 43 mcg. Orang dewasa yang berusia 19 tahun ke atas dosis yang direkomendasikan adalah 45 mcg per hari. Wanita yang sedang  hamil dan menyusui dari segala usia membutuhkan molibdenum 50-mcg per hari.

Jika tubuh kita kelebiha molibdenum akan menyebabkan defisiensi tembaga dan penyerapan yang buruk dari tembaga. Selain itu, jumlah molibdenum yang terlalu tinggi menyebabkan anemia, kelelahan serta pusing. Selain itu dosis molibdenum yang terlalu tinggi juga akan menyebabkan pembengkakan pada sendi karena kadar asam urat yang terlalu tinggi. Kelebihan dosis molibdenum juga akan berdampak pada penurunan berat badan, pembengkakan pada kaki, rambut rontok, pusing, demam, dan terhambatnya pertumbuhan.