Ortnitin Sumber, Fungsi, Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Ornithine adalah asam amino nonesensial yang dapat tidak diproduksi oleh tubuh. Ornithine adalah asam amino non-proteinogen yang memainkan peran penting dalam siklus urea dan merupakan prekursor asam amino citrulline, asam glutamat, dan prolin.

Makanan Mengandung Ortnitin

Ornithine merupakan asam amino yag diklasifikasikan pada asam amino nonesensial, Hal ini karena tubuh kita tidak dapat memproduksi jenis asam amino ini. Untuk memperoleh ornitin kita harus mengkonsumsi beberapa jenis makanan yang mengandung ornitin seperti daging, ikan, produk susu, dan telur. Selain itu, kita juga bisa memperoleh ornitin dengan mengkonsumsi suplemen ornitin. Meski demikian, sebenarnya tidak banyak orang yang mengalami kekurangan ornitin. Penambahan ornitin terkadang hanya diperlukan untuk membangun otot dan mencegah terjadinya penuaan.

Fungsi Dan Manfaat Ornitin

Ornithine adalah asam amino non-esensial yang dapat dihasilkan dari pemecahan arginin selama siklus asam sitrat. Orniti memiliki fungsi utama membangun otot dan mengurangi lemak tubuh, terutama bila dikombinasikan dengan asam amino arginin dan karnitin. Ornithine juga diperlukan untuk pembentukan sitrulin, prolin, dan asam glutamat, yang merupakan jenis asam amino yang membantu memasok energi ke setiap sel dalam tubuh.

Ornithine memiliki peran penting menghilangkan amonia beracun dalam hati. Selain itu ia juga dapat mengurangi efek dari sirosis hati dan beberapa penyakit yang terkait dengan kerusakan hati. Ia juga  membantu dalam proses penyembuhan dan perbaikan jaringan.

Dalam penggunaannya, Ornithine sering dikombinasikan dengan arginin sebagai suplemen pembangun otot. Hak itu karena ortinin terbukti dapat meningkatkn hormon insulin yag dibutuhkan dalam memperkuat dan membangun otot. Selai itu, Ornithine juga dapat membantu memerangi hilangnya otot akibat proses penuaan.

Dosis Dan Efek Samping Ornitin

Hingga saat ini, tidak laporan ilmiah mengenai efek samping dari penggunaan ornitin, meskipun gangguan pencernaan dapat terjadi jika dikonsumsi degan dosis lebih dari 10 gram per hari.