Glutathione, Sumber, Fungsi, Manfaat, Dosis Dan Efek Samping

Glutathione adalah molekul kecil yang terbentuk dari tiga jenis asam amino lain yaitu sistein, glisin, dan glutamat, yang ada di hampir setiap sel tubuh. Tubuh kita mampu memproduksi glutathione tanpa suplemen. Glutathione adalah satu-satunya antioksidan intraseluler, ia mampu menjaga kesehatan dengan melawan penyakit dengan menetralisir radikal bebas dan menjaga antioksidan lainnya, termasuk vitamin C dan E, dalam bentuk aktif mereka. Glutathion ini juga dapat membantu hati dalam memproses racun, membantu sintesis DNA dan protein, dan mengatur kedua siklus oksida nitrat dan metabolisme zat besi.

Glutathione, Sumber, Fungsi, Manfaat, Dosis Dan Efek Samping
"Glutathione-3D-vdW" by Ben Mills - Own work. Licensed under Public Domain via Commons 
Fungsi dan Manfaat Glutathion

Secara umum, Glutathione dalam darah memiliki fungsi dalam melindungi tubuh dari oksidasi atau kerusakan jaringan yang disebabkan oleh radikal bebas. Selain itu ia memiliki peran penting dalam mencegah kanker,  Artherosclerosis, Arthritis dan Katarak.

Kurangnya kadar Glutathione dalam tubuh akan menyebabkan sejumlah penyakit yang berkaitan dengan usia, termasuk Alzheimer dan degenerasi makula. Sifat antioksidan glutathione yang kuat membuatnya cocok sebagai suplemen terutama kasus pertumbuhan sel merugikan seperti tumor kanker dan lipoma. Glutathione tidak dapat menyembuhkan kanker,akan tetapi manfaatnya lebih dekat pada pencegahan penyakit tersebut. Oleh karena itu beberapa dokter menadikannya sebagai resep dalam pengobatan penyakit kanker, karena akan meningkatkan efektivitas penggunaan obat kemoterapi.

Glutathione juga telah digunakan dalam  mengobati asma dan saluran napas pembatasan ketika digunakan sebagai inhalansia. Selain itu ia juga dijadikan sebagai obat dalam mengatasi Penyakit kejiwaan, termasuk gangguan bipolar, skizofrenia dan depresi yang disebabkan oleh kurangnya glutathione dalam tubuh, sehingga tubuh kekurangan senyawa antioksidan dalam otak.

Glutathione juga dapat digunakan dalam mengatasi  penyakit Parkinson, anemia sel sabit, fibrosis paru idiopatik dan keracunan, hal itu karena  Glutathione mampu mendetoksifikasi tubuh dari bahaya logam berat seperti merkuri yang terdapat dalam tubuh. Selain itu Glutathione dapat meningkatkan kualitas kesuburan pria, hal itu karena ia mampu mampu secara positif mempengaruhi kualitas sperma pada pria. Peningkatan kualitas sperma  ini terjadi karena dipengaruhi fungsi Glutathione dalam menurunkan tekanan darah pada kasus pasien diabetes, mengurangi stres oksidatif pada sel sperma sensitif dan karena itu meminimalkan kerusakan DNA dalam sel sperma.

Makanan Mengandung Glutathione (Sumber Glutathione)

Seperti kebanyakan jenis asam amino lainnya, Glutathione juga bisa kita dapatkan dengan cara mengkonsumsi makanan, jenis asam amino ini dapat kita ditemukan di hampir semua buah-buahan dan sayuran seperti asparagus, alpukat, melon, jeruk, okra, oranye, kentang, bayam, stroberi, tomat, dan semangka. Beberapa sayuran, seperti brokoli, kubis, kubis Brussel, kembang kol, kale, dan peterseli, juga mengandung Glutathione, bahkan jenis sayuran ini juga mengandung berbagai jenis antioksidan.

Penting untuk kita ketahui bahwa memasak buah buahan dan sayuran dapat merudak banyak glutathione, oleh karena itu, agar tubuh kita bisa memperoleh Glutathione secara maksimal, sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi buah atau sayuran dalam kondisi masih mentah.

Untuk mendukung produksi Glutathione dalam tubuh, kita dapat mengkonsumsi beberapa jenis makanan memiliki banyak kandungan glutamin seperti daging tanpa lemak, telur, gandum, dan biji-bijian, hal itu dapat merangsang hati untuk memproduksi lebih banyak Glutathione.

Dosis Dan Efek samping Glutathione

Kita dapat menambah glutamin dalam tubuh dengan mengkonsmsi supleme glutathione dengan dosis antara 10 hingga 20mg per berat badan perhari dengan dua kali konsumsi. Sedangkan efek samping yang mungkin terjadi adalah terjadinya alergi ringan.