L-Carnosine, Sumber, Fungsi, Manfaat, Dosis Dan Efek Samping

L-Carnosine adalah dipeptida yang terdiri dari asam amino beta-alanin dan L-histidin. Hal ini terjadi secara alami di otot, otak dan jaringan lain dalam konsentrasi tinggi. Dalam penelitian in vitro, L-Carnosine dapat menghambat proses glikasi, sebuah proses rusaknya DNA dan protein yang yang disebabkan oleh glukosa.

L-Carnosine, Sumber, Fungsi, Manfaat, Dosis Dan Efek Samping
"Carnosine-2D-skeletal" by Ben Mills - Own work. Licensed under Public Domain via Commons
Makanan Mengandung L-Carnosine (Sumber L-Carnosine)

Beberapa makanan yang mengandung L-Carnosine adalah daging sapi menyediakan antara 150 dan 350 miligram per 100 gram. Selain itu, makanan yang menjadi sumber karnosisn adalah  Ayam dan jenis unggas lainnya, jenis makanan ini mengandung sekitar 100 miligram per 100 gram.

Semua jenis ikan juga merupakan merupakan sumber L-Carnosine, dengan kandungan sekitar 2,5 miligram per 100 gram ikan segar. Kandungan tersebut tergantung pada masing masing jenis ikan. Selain itu beberapa makanan hewani yang mengandung L-Carnosine adalah telur dan susu.

Fungsi Dan Manfaat L-Carnosine

Carnosine membantu melindungi tubuh dari glikasi, yaitu salah satu dari dua proses utama yang menjadi penyebab gejala yang berhubungan dengan kerusakan atau penuaan tubuh. Gilikasi akan menyebabkan kerusakan pada tubuh kita, proses ini bersama dengan oksidasi untuk membuat radikal bebas, yaitu atom oksigen destruktif yang dapat merusak sel-sel sehat lain dalam tubuh. Oksidasi merupakan akibat dari penggunaan oksigen dalam tubuh, sedangkan glikasi merupakan dampak penggunaan gula dalam tubuh. Proses Gilkasi menghasilkan radikal bebas  yang dapat merusak jaringan dalam tubuh, menyebabkan kerusakan pada kulit, mata, sistem saraf dan peredaran darah, dan organ vital. Akibatnya akan membuat kulit menjadi keriput, penurunan mental, dan gejala linnya yang berhubungan dengan penuaan.

Sejauh ini belum ada laporang bahwa  bahwa L-Carnosine dapat mengatasi atau mengembalikan kerusakan yang terjadi akibat proses glikasi. Akan tetapi sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus, terbukti bahwa Karnosisn dapt mencegah atau memperlambat proses glikasi, meningkatkan umur tikus, fungsi otak, dan penampilan fisik.penelitian ini diperkuat oleh penelitian lain yang menyebutkan bahwa L-Carnosine dapat membuat umur sel lebih tahan lama.

Suplemen Carnosine juga memerangi kerusakan sel dengan membantu tubuh menghilangkan logam beracun, proses yang dikenal sebagai khelasi. Tingkat berlebihan logam pro-oksidatif, seperti tembaga dan seng, dan logam berat beracun,timah, merkuri, dan nikel, telah diketahui dapat menyebabkan beberapa jenis penyakit, termasuk Alzheimer, autisme, Parkinson, demensia,  dan skizofrenia . Dengan mencukupi kebutuhan L-Carnosine dalam tubuh dapat membantu melindungi terhadap gangguan atau penyakit tersebut, karena membantu mecegah zat menumpuk dalam tubuh kita.

Dosis Dan Efek Samping Penggunaan L-Carnosine

Tidak ada dosis yang disarankan dalam mengkonsumsi L-Carnosine. Karena tubuh kita dapat memproduksi peptida. Akan tetapi jumlah antara 100-300 miligram dianggap aman untuk dikonsumsi dalam setiap harinya. Sementara itu, mengkonsumsi Karnosisn dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan efek samping berupa gangguan tidur atau Insomnia.