Polip Rahim (Endometrium), Gejala, Penyebab Dan Pengobatan

Polip rahim (endometrium) adalah pertumbuhan berlebih  dari kelenjar dan jaringan ikat di sekitar inti vaskular, atau pembuluh darah kecil pada dinding rahim. Polip bisa merupakan tumor jinak (nonkanker), pra-kanker, atau bisa jadi adalah jenis kanker. Ukuran polip berkisar beberapa milimeter hingga sentimeter. Ketika ini terjadi, biasanya wanita akan mengalami  pendaraha pada vagina yang tidak teratur. Polip ini lebih sering dialami oleh wanita yang perimenopause atau menopause, tetapi juga bisa terjadi pada wanita yang masih muda. Kondisi ini sering dipertanyakan oleh wanita, apakah wanita dengan polip rahim bisa hamil atau tidak, hal ini tergantung pada kondisi polip rahim tersebut. Jika keberadaan polip tersebut dapat menggangu sel telur dan sperma, maka kemungkinan penderita polip rahim akan kesulitan untuk hamil.

Gejala Polip Rahim (endometrium)

Ada beberapa gejala yang dapat dialami oleh orang yang mengalami polip rahim. Gejala tersebut tergantung dari kondisi polip yang sudah terjadi. Ketika polip masih kecil, mungkin tidak menyebabkan masalah. Ketika mereka tumbuh lebih besar, mereka dapat mendorong melalui pembukaan rahim dan menyebabkan perdarahan dan kram.

Ketika Polip Rahim (endometrium) benar benar terjadi, wanita biasanya akan mengalami perdarahan yang tidak teratur dan berlebihan selama periode menstruasi, atau perdarahan di antara periode mestruasi, atau bahkan timbul bercak setelah ia melakukan hubungan. Gejala ini diperkirakan dialami oleh sekitar 50 persen wanita penderita polip.

Untuk memastikan adanya polip rahim, dokter biasanya akan mendiagnosa dengan pemeriksaan mikroskopis dari biopsi jaringan endometrium, tetapi juga dapat didiagnosis dengan USG atau histeroskopi.

Penyebab Polip Rahim (endometrium)

By BruceBlaus (Own work) [CC BY-SA 4.0], via Wikimedia Commons
Meski tidak diketahui secara jelas, diduga kuat bahwa polip rahim terjadi karena faktor hormonal.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko wanitaa untuk mengalami polip. Salah satunya adalah faktor usia, hal biasanya terjadi pada wanita yang sudah berusia antara 40-50 tahun. Selain itu, obesitas juga dapat memepengaruhi terjadinya polip pada rahim.

Polip rahim adalah penyakit yang ditandai dengan adanya tonjolan kecil yang terjadi karena pengaruh obat tertentu seperti tamoxifen yang digunakan untuk terapi kanker payudara. Selain itu polip rahi juga dipengaruhi oleh adanya tekanan darah tinggi atau hipertensi serta tumbuhnya polip pada serviks.

Pengobatan Polip rahim (endometrium)

Polip rahim merupakan kondisi yang bisa sembuh dengan beberapa pengobatan, bahkan pada sebagian kasus dapat sembuh dengan sendirinya. Untuk mengatasi polip rahim, pengobatan yang bisa dilakukan salah satunya dengan kuretase atau kuret. Sebagian besar kasus polip rahim diperlakukan melalui kuretase, di mana dokter menggunakan alat logam panjang dengan loop di akhir untuk mengikis bagian dalam dinding rahim. Sebuah histeroskop dapat digunakan untuk membantu dokter melihat ke dalam rahim sebelum dan setelah prosedur.

Selain melakukan kuret, dokter juga dapat merekomendasikan terapi hormonal. Beberapa obat hormonal seperti progestin dan gonadotropin-releasing hormone agonis dapat membantu mengecilkan polip rahim dan mengurangi gejala. Obat ini biasanya menjadi solusi jangka pendek, karena gejala sering kambuh setelah pasien tidak lagi minum obat.

Pengobatan untuk polip rahim lainnya adalah dengan cara operasi.  Polip rahim juga dapat dihapus dalam prosedur bedah, di mana instrumen dimasukkan ke dalam rahim melalui hysteroscope.