Definisi Kolin, Manfaat, Sumber Dan Efek Samping

Kolin merupakan nutrisi yang larut dalam air yang berhubungan dengan vitamin lain, seperti folat  dalam kelompok vitamin B kompleks. Sama seperti jenis vitamin B lainnya, kolin juga memiliki peran yang sama dalam hal mendukung energi dan fungsi otak, serta menjaga metabolisme tubuh.

Kolin merupakan makronutrien yang penting dalam menjaga kesehatan terutama dalam menjaga fungsi hati, perkembangan otak, fungsi saraf, gerakan otot, mendukung tingkat energi dan mempertahankan metabolisme dalam tubuh sehingga tetap normal dan sehat. Kita dapat menemukan Kolin dalam bentuk phosphatidycholine, senyawa yang membentuk komponen struktural lemak, sehingga ia dapat ditemukan dalam berbagai jenis makanan yang secara alami mengandung lemak tertentu. Kolin berperan dalam beberapa proses penting dalam tubuh yang dilakukan hingga ratusan kali dalam setiap harinya.
Definisi Kolin, Manfaat, Sumber Dan  Efek Samping
By Jynto [CC0], via Wikimedia Commons

Kolin sangat diperlukan oleh ubuh kita, tentu dalam jumlah yang tidak berlebihan. Berepakah dosis atau jumlah kolin yang diperlukan oleh tubuh kita dalam seharinya?. Jumlah kolin yang diperlukan oleh tubuh seseorang tergantung pada usia, jenis kelamin dan berbagai kondisi lainnya. Untuk Bayi dosis yang disarankan adalah 125- 150 mg. Sedangkan Anak-anak usia antara 1-8 tahun, dosis yang dianjurkan adalah 150- 250 mg. Kemudian untuk usia Remaja antara 8-13tahun dosis yang direkomendasikan adalah 250 375 mg. Wanita dengan usia di atas 14 tahun disarakan untuk mencukupi kolin dalam jumlah 425- 550 mg. Sedangkan Pria di atas usia 14 dianjurkan untuk mengkonsumsi  kolin hingga 550 mg. untuk Wanita yang sedang hamil direkomendasikan untuk mengkonsumsi 450-550 mg kolin, dan bagi Wanita yang sedang menyusui  disarankan mengkonsumsi kolin hingga 550 mg.

Sumber Kolin

Untuk mencukupi kebutuhan kolin, kita bisa memperoleh kolin secara alami dari makanan yang bersifat hewani mau pun makanan nabati. Unuk makanan nabati, kita bisa memperoleh kolin dari makanan seperti gandum, jamur shiitake, jagung, kacang-kacangan (kedelai, kacang hijau), lentil, buncis, sawi, hijau bit, kubis Brussel itu, brokoli, kembang kol. Sedangkan dari hewan kita bisa memperoleh kolin dari jenis makanan seperti jeroan (hati, ginjal, otak, jantung), daging sapi, sapi, ikan (salmon, ikan cod,) dan makanan laut lainnya seperti udang, tiram, kepiting, kerang, kuning telur, ayam dan kalkun.

Selain itu kita juga mendapatkan kolin dari Air Susu Ibu (ASI). ASI  mengandung 160 mg kolin per liter, jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi 0-12 bulan.

Efek samping Kolin

Kekurangan kolin dalam tubuh kita akan memberikan efek yang kurang baik. Efek kurang baik tersebut diantara adalah kekurangan energi, mudahlelah, hilang ingatan,penurunan kognitif, nyeri otot, kerusakan saraf, timbulnya perasaan kurang nyaman atau badmood. Selain itu, kelebihan koling juga memberikan dampak yang kurang baik atau efek samping. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi ketika tubuh kita kelebihan kolin di antaranya adalah gangguan perut, peningkatan air liur, mual, muntah, diare, pusing,  pingsan, tekanan darah rendah, berkeringat, depresi, dan bau badan yang tidak sebagaimana mestinya.