Banyak yang salah dalam memhami disleksia, mereka menganggap anak disleksia adalah anak bodoh. Padahal pada kenyataannya anak disleksia merupakan anak yang memiliki kecerdasan yang tinggi. Seperti dipahami banyak orang, disleksia bukanlah sebuah penyakit, melainkan gangguan dimana ia tidak mampu mengelola bahasa dengan baik dan tidak memiliki kemampuan belajar dimana otak gagal dalam mengenali simbol simbol tertentu. Disleksia tidak ada kaitannya dengan kecerdasan anak, tetapi ia mempengeruh perkembangan anak terkait bahasa. Anak Yang menderita disleksia cenderung memiliki kesulitan dengan kecepatan pengolahan bahasa, memori, pengolahan fonologi dan sering gagal untuk menghidupkan keterampilan kognitifnya. Pada umumnya gangguan ini terjadi pada anak anak, tetapi tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga bakal mengalami gangguan ini. Pada orang dewasa disleksia terjadi akibat trauma otak. Jika tidak ditangani dengan baik, disleksia akan memberikan dampak jangka panjang dalam kehidupan seorang anak karena ia tidak bisa memperoleh pembelajaran dasar. Dalam arikel ini akan dibahas beberapa karakteristik disleksia.
Ciri Ciri Dan Karakteristik Disleksia Secara Umum
- Anak disleksia tampak sangat cerdas dan cerah meskipun mereka memiliki kemampuan rendah dalam membaca, menulis dan mengeja kata-kata. Hal ini menyebabkan mereka dicap sebagai 'ceroboh' dan 'bodoh'.
- Meskipun mereka memiliki tingkat tinggi IQ, anak-anak disleksia tidak unggul di bidang akademik. Mereka mungkin memiliki kemampuan yang baik dalam ujian lisan tapi pasti akan dalam memhami teks tertulis.
- Anak-anak disleksia cenderung untuk merasa frustrasi dengan membaca atau menghadapi berbagai tes di sekolah mereka.
- Anak-anak disleksia biasanya akan terlihat sangat berbakat dalam drama, seni, olahraga, bercerita, desainer dan merancang mesin.
- Anak-anak disleksia cenderung untuk belajar lebih baik melalui demonstrasi, alat bantu visual, pengamatan dan eksperimen.
Ciri Ciri Dan Karakteristik Disleksia Dilihat Dari Aspek Kognetif
- Dalam membaca, Anak disleksia biasanya perlu membaca berulang-ulang untuk memahami makna yang sebenarnya.
- Membaca biasanya menjadi proses yang memakan banyak, yang menyebabkan merasa sulit untuk mengingat apa yang baru saja mereka baca.
- Sebagian besar dari mereka cenderung kehilangan kata-kata karena tidak tepat dalam membaca. Setelah yang ia baca hilang, mereka harus mulai dari awal lagi.
- Kesulitan dalam memahami kosa kata baru dan asing.
- Beberapa anak-anak disleksia cenderung menghadapi kesulitan dalam membaca teks tertulis di atas kertas putih terang.
- Memori jangka pendek dan masalah dalam pemrosesan visual membuat proses penulisan sulit bagi mereka. Selama proses tersebut, mereka merasa sulit untuk menyusun dan mengatur ide-ide mereka
- Anak-anak Disleksia biasanya akan mencoba untuk menuliskan pikiran sehingga mereka tidak mudah kehilangannya.
- Anak penderita disleksia akan salah mengucapkan kata-kata yang panjang, gagap saat berbicara, yang mengarah ke frase terputus-putus, kalimat tidak lengkap, bahkan bis jadi ia gagal dalam mengkonversi pikiran mereka menjadi kalimat.
Ciri Ciri Dan Karakteristik Disleksia Dilihat Dari Aspek Perilaku
- Anak penderita disleksia bisa jadi pembuat masalah dan mereka sering berperilaku nakal.
- Dalam perkembaganya, bisa jadi anak pederia Disleksia mengalami perkembangan yang lebih cepat dan bisa jadi lebih lambat, seperti perilaku berjalan, merangkak dan berbicara.
- Anak disleksia biasanya akan rentan terhadap infeksi telingan, sensitif terhadap zat adiktif dan beberapa jenis makanan kimia.
- Penderita disleksia tetap memiliki kebiasaan mengompol meski ia sudah memasuki usia normal.
- Memiliki rasa keadilan yang kuat, sensitif dan memiliki sifat perfeksionis.
- Adanya tekanan, stress, dan sering merasa kebingungan akan menyebabkan anak disleksia akan lebih sering melakukan kesalahan besar.
Ciri Ciri Dan Karakteristik Disleksia Pada Orang Dewasa
- Orang dewasa yang menderita disleksia biasanya lebih sukses berkarir dalam bidang kerajinan seperti pertukangan, dekorasi interior, dan beberapa kerajinan lainnya.
- Penderita disleksia dewasa cenderung menyalahgunakan kata-kata dan cenderung melakukan kesalahan pengucapan.
- Lemah dalam mengingat urutan peristiwa atau percakapan.
- Mengemudi adalah tugas berat bagi mereka karena mereka menghadapi kesulitan dengan arah.
- Penderita disleksia dewasa memliki sifat perfeksionis dan cendeung bereaksi berlebihan dengan kesalahannya.