Hiperhidrosis (Keringat Berlebihan)

Berkeringat dengan jumlah yang normal akan  membantu untuk menjaga suhu tubuh stabil dalam cuaca panas, selama suhu tubuh tinggi (demam), atau ketika berolahraga. Berkeringat berlebihan (hiperhidrosis) suatu kondisi dimana tubuh mengeluarkan keringat lebih banyak dari biasanya. Bahkan dalam konidisi tidak panas, cemas, atau tidak dalam berolahraga, gejala yang paling nampak adalah bahwa penderitanya biasanya akan mengeluarkan banyak keringat.

Keringat berlebihan (hiperhidrosis) adalah masalah umum, hal ini biasanya terjadi pada telapak tangan, ketiak dan telapak kaki. Adanya penyakit hiperidrosi akan sangat mengganggu dan dapat akan memberikan dampak serius dalam menjalani kehidupan. Dalam beberapa kasus, orang yang terkena penyakit ini menghindari hubungan sosial dengan orang lain karena merasa malu dengan kondisi yang mereka alami. Namun, kondisi ini biasanya dapat diobati.
Penyebab dan cara mengatasi Hiperhidrosis (Keringat Berlebihan)
( Image : wikipedia.org)

Penyebab Hiperhidrosis (Keringat Berlebihan)

Hiperhidrosis terdapat dua jenis. Jenis hiperhidrosis tersebut yaitu hiperhidrosis primer dan hiperhidrosis sekunder. Hiperhidrosis Primer merukan Hiperhidrosis yang tidak diketahui secara jelas penyebabnya. Sementara hiperhidrosis sekunder merupakan hal yang sebaliknya, yaitu dapat diketahui secara jelas penyebabnya.

Pada hiperhidrosis primer, meski dikatakan tidak jelas penyebabnya bukan berarti tidak memiliki penyebab. Terjadinya keringat yang berlebihan diduga karena adanya masalah pada sistem saraf simpatik, diperkirakan bahwa dalam kasus hiperhidrosis primer, otak mengirimkan sinyal ke kelenjar ekrin, meskipun tidak ada kebutuhan untuk mendinginkan tubuh. Selain itu hiperhidrosis primer juga dipengaruhi oleh faktor genetik dimana ia dapat terjadi jika ada salah satu keluarga yang mengalami hiperhidosis.

Sementara pada hiperhidrosis sekunder, penyebab terjadinya dapat dipicu oleh fektor kehamilan, menopause, kegelisahan, gula darah rendah (hipoglikemia), kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme), kegemukan, pengunaan obat obatan tertentu, beberapa infeksi , seperti tuberkulosis dan HIV, penyakit Parkinson dan gangguan pada sel-sel darah atau sumsum tulang , seperti limfoma Hodgkin (kanker sel darah putih)

Penobatan Hiperhidrosis (Keringat Berlebihan)

Terdapat banyak pilihan untuk mengatasi hiperhidrosis ini. Secara medis hiperhidrosis dapat diobati dengan antiperspirant dan antikolinergik. Antiperspirant mengandung aluminium klorida sering digunakan untuk mengobati hiperhidrosis . Antiperspirant bekerja dengan cara menghubungkannya kelenjar keringat. Penderita perlu mengkonsumsinya pada malam hari sebelum tidur. Sementara itu, Antikolinergik yang tersedia sebagai tablet atau solusi yang diterapkan ke daerah yang terkena . Obat ini tidak banyak digunakan untuk mengobati hiperhidrosis dan sebagian besar jenis tidak berlisensi untuk mengobatinya , tetapi beberapa orang obat ini terbukti mampu mengobati hiperhidrosis.

Hiperhidrosis juga bisa diobati dengan iontofrosis. Yaitu pengobatna dengan menggunakan rangsangan listrik. Ionttofrosis biasanya digunakan untuk mengobati kelebihan keringat pada telapak tangan, kaki, dan ketiak. Pada umumnya pengobatan ini terbukti efektif.

Jika beberapa pilihan pengobatan tidak memiliki efek, pengobatan dengan cara operasi biasanya menjadi pilihan. Operasi biasanya dilakukan untuk menghapus kelenjar keringat pada ketiak serta memotong beberapa saraf yang berjalan di sisi sumsum tulang belakang.