Epistaksis (Hidung Berdarah/ Mimisan) Penyebab, Gejala Dan Pengobatan

Epistaksis atau mimisan, atau lebih umum dikenal dengan hidung berdara adalah pendarahan yang keluar dari lubang hidung. Kondisi ini umum terjadi, kita pun mungkin sering mengalaminya atau setidaknyak kita pernah mengalami mimisan dalam kehidupan kita. Mimisan sangat umum terjadi pada atlet yang terlibat dalam kontak atau tabrakan kegiatan, seperti tinju, gulat, hoki, dan sepak bola.

Mimisan merupakan kondisi umum karena lokasi hidung di wajah, dan kehadiran sejumlah besar pembuluh darah di hidung. Trauma pada wajah bisa menyebabkan perdarahan dari hidung. Kondisi mimisan sering terjadi selama musim dingin terutama ketika infeksi saluran pernapasan atas yang lebih sering terjadi.
Epistaksis dapat terjadi pada siapa saja, secara umum hal ini sering dialami oleh anak muda, orang tua, wanita hami, dan orang yang terlalu sering mengkonsumsi obat pengencer darah.

Mimisan secara umum bukanlah kondisi serius. Akan tetapi jika mimisan tterlihat parah, hal ini biasannya merupakan gejala dari penyakit yang lebih serius, seperti hipertensi dan tumur di belakang hidung yang sangat memerlukan pengobatan medis.

Mimisan dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius bagi orang tua yang darahnya membutuhkan waktu lebih lama untuk membeku karena mereka beresiko kehilangan lebih banyak darah. Perdarahan yang berlebihan dalam jangka waktu yang relatif lama dapat menyebabkan anemia .

Macam Macam Epistaksis (Mimisan)

Ada dua jenis espiktasis, yaitu epistaksis anterior dan episktasis posterior. Epistaksis anterior merupakan jenis mimisan yang umum terjadi dan tergolong pada mimisan yang ringan dan lebih mudah disembuhkan meski hanya menggunakan perawatan sederhana. Meski demikian epistaksis anterior cenderung lebih menakutkan karena darah yang keluar, dapat mengalir ke bagian luar hidung. Sedangkan epistaksis posterior merupakan epistaksis yang lebih parah dan lebih memerlukan pertolongan medis. Meski demikian, mimisan jenis ini cenderung tidak membuat orang tidak kawatir, karena darah yang keluar tidak terlihat dan merembes pada bagian belakang tenggorokan.

Gejala Epistaksis (Mimisan)

Gejala mimisan ditandai dengan adanya darah yang keluar dari hidung. Pada Epistaksis anterior ini tampak jelas terutama jika kita mengalami batuk. Semntara pada epistaksi posterion darah akan mengalir pada bagian belakan mulut dan tenggorokan. Darah akan mengalir pada hidung jika tubuh kita menunduk ke depan. Karena aliran darah tidak sering tidak terlihat, gejala yang bisa dirasakan oleh penderita adalah keseringan menelan. Selain itu timbul sensasi mengalirnya cairan pada bagian belakang hidung dan tenggorokan.

Penyebab Epistaksis (Mimisan)

I, Welleschik [GFDL, CC-BY-SA-3.0 or CC BY-SA 2.5-2.0-1.0], via Wikimedia Commons
Antara epistaksis anterion dan epistaksis posterior, masing masing memiliki penyebab yang berbeda. Penyebab espiktaksis atau mimisan anterior kadang-kadang tidak diketahui, tetapi mereka dapat disebabkan oleh beberapa hal, termasuk:
  • Mengupil terlalu dalam, terutama jika mengupil tersebut mengggunakan ujung jari yang berkuku tajam.
  • Meniup hidung terlalu keras. Terkadang untuk mengatasi hidung tersumbat, kita meniup hidung kita, jika hal ini dilakukan terlalu keras maka akan menyebabkan hidung berdarah atau mimisan.
  • Hidung mengalami cedera
  • Hidung tersumbat biasanya karena ingus yang mengental disebabkan oleh infeksi pilek atau flu.
  • Peradangan pada sinus atau dikenal dengan sinusitis, biasanya terjadi karena infeksi.
  • Adanya peningkatan susuh sehingga membuat hidung bagian dalam mengalami kekeringan.
  • Demam
  • Hidung bengkok yang mungkin terjadi karena cacat lahir atau karena cedera.
Sementara pada Epistaksis Posterior sering kali disebabkan oleh kondisi yanglebih kompleks. Beberapa penyebab apistaksis poseriot adalah sebagai berikut:
  • Kepala mengalami benturan
  • Tulang hidung patah
  • Baru melakukan operasi
  • mengerasnya arteri, atau juga dikenal dengan istilah aterosklerosis
  • Penggunaan obat obatan yang menyebabkan tubuh mengalami pendarahan seperti penggunaan aspirin dan antikoagulan seperti warfarin dan heparin.
  • Adanya tumor pada rongga hidung
  • Adanya kelainan pembekuan darah, dan
  • Leukemia

Pengobatan  Epistaksis  atau Mimisan

Untuk mengatasi mimisan, kita dapat menutup lubang hidung dengan cara menjepit hidung hidung tepat di atas lubang hidung kira kira selama 10 menit. Selama kita melakukan ini, kita bernapas melalui mulut. Orang orang terdahulu biasanya melakukan penyumbatan pada lubang hidung menggunakan daun siri.

Jika pendarahan tidak dapat berhenti selama lebih dari 20 menit, sebaiknya kita mencari bantuan medis. Ahli medis seperti dokter akan melakukan tindakan kauterisasi untuk menghetikan pendarahan.

Cara Mencegah Terjadinya Mimisan (Epistaksis)

Agar kita tidak mengalami mimisan, atau paling tidak dapat mengurangi frekuensi memisan, kita dapat melakukan upaya pencegahan sebagai berikut.
  • Selalu menggunakan pengaman kepala saat bermain olahraga di mana hidung bisa terluka, seperti pada olahraga tinju atau rugby. 
  • Jangan lupa memberi tahu dokter bahwa jika anda memiliki penyakit mimisan jika anda diberikan resep obat pengencer darah (antikoagulan).
  • Melakukan pengobatan terhadap kondisi yang berpotensi menyebabkan mimisan seperti hipertensi atau tumor.