Demam Kelinci (Tularemia), Gejala, Penyebab Dan Pengobatan

Tularemia atau juga disebut dengan istilah demam kelinci adalah penyakit yang disebabkan bakteri yang sangat kuat dan sangat menular. Bakteri bisa bertahan sampai beberapa minggu di jerami, air, tanah atau bangkai hewan. Kita dapat dengan mudah terkena bakteri ini, kita dapat terkontaminasi dari beberapa hewan seperti tikus, tupai dan kelinci. Kita dapat terkontaminasi dengan gigitan, sentuhan atau mengkonsumsi hewan hewan yang terkontaminasi.Orang yang rentan dengan penyakit demam kelinci ini adalah mereka yang sudah tua, memiliki penyakit pernapasan serta mereka yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh.

Gejala Demam Kelinci (Tularemia)

Gejala tularemia tau demam kelinci dapat terjadi dalam waktu dua sampai sepuluh hari setelah terpapar bakteri tetapi kebanyakan orang mengalami gejala dalam waktu tiga sampai lima hari. Selain itu, gejala yang timbul juga dapat bermacam macam tergantung pada bagaimana seseorang terkena terkontaminasi bakteri ini. Gejala-gejala yang umum terjadi di antaranya adalah demam, sakit kepala, menggigil, kelemahan, pembengkakan kelenjar getah bening dan lembut di ketiak, siku, pangkal paha atau leher. Luka atau ulkus terbuka juga dapat terjadi pada bagian yang infeksi. Jika seseorang mengalami gejala yang dijelaskan di sini mencari perhatian medis; dengan diagnosis dini kemungkinan seseorang untuk sembuh semakin cepan dan mudah.

Penyebab Demam Kelinci (Tularemia)

Tularemia adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Francisella tularensis (F. tularensis). Bakteri biasanya ditemukan pada kelinci, tetapi juga dapat ditemukan pada mamalia kecil lainnya seperti muskrats, berang-berang, tikus, beberapa hewan peliharaan (anjing, kucing, hamster) dan binatang eksotis (monyet, anjing padang rumput). Bakteri yang paling sering menyebar ke manusia melalui gigitan kutu yang terinfeksi, dan kurang umum dari rusa terbang (Chrisops discalis). Tularemia dapat ditularkan ke manusia melalui kulit ketika menangani jaringan hewan yang terinfeksi. Secara khusus, hal ini dapat terjadi ketika berburu atau menguliti kelinci yang terinfeksi dan binatang pengerat lainnya. Demam semcam ini diketahui tidak menular dari orang ke orang.

Pencegahan Demam Kelinci (Tularemia)

Demam Kelinci (Tularemia), Gejala, Penyebab Dan Pengobatan
Saat ini belum ada vaksin untuk mencegah demam kelinci ini, pencegahan bisa dilakukan dengan cara sederhana seperti menggunakan saarung tangan karet saat menguliti atau menangani hewan, terutama kelinci. Jika kita inngin mengkonsumsi kelinci liar dan daging hewan pengerat harus dimasak secara menyeluruh sebelum makan. Menghindari gigitan lalat rusa dan kutu dan menghindari minum air yang tidak diobati. Sarung tangan harus dipakai dan tangan harus dicuci dengan sabun dan air setelah penanganan bangkai hewan seperti kelinci.

Pengobatan Demam Kelinci (Tularemia)

Pengobatan yang dapat dilakukan pada pasien tularemia atau demam kelinci adalah dengan memberikan obat antibiotik. Obat antibiotik tertentu seperti streptomisin efektif dalam mengobati tularemia. Obat anti biotik lainnya gentamisin dan amikasin juga telah dilaporkan efektif.