Vitamin E, Sumber, Fungsi, Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Vitamin E merupakan salah satu nutrisi yang bekerja sebagai antioksidan yang larut dalam lemak. Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa fungsi senyawa antioksidan adalah mencegah terjadinya oksidasi dalam membran sel. Tidak hanya itu, senyawa anti oksidan yang terdapat dalam Vitamin E dapat  membantu dalam pencegahan penyebaran radikal bebas serta mencegah terjadinya stres oksidatif pada sel. Semua hal negatif tersebut merupakan penyebab terjadinya kanker dan penyakit terkait dengan jantung.

Selain berfungsi sebagai bahan antioksidan, Vitamin E juga dapat mengatur aktivitas enzim. Alpha tokoferol membantu dalam penghambatan enzim yang berpartisipasi dalam proliferasi serta diferensiasi sel.

Vitamin E merupakan nutrisi yang sangat baik dalam menjaga kesehatan jangtung, kulit, mata dan bahkan sanngat baik untuk mencegah penurunan kognitif seperti ternjadinya penyakit alzhiemer dan penyakit terkait dengan yang berhubungan dengan otak.

Vitamin E juga untuk dikonsumsi guna mencegah dan mengobati beberapa jenis penyakit seperti jerawat, alergi, gangguan penglihatan, demensia,  migrain, tukak lambung, tekanan darah tinggi, penuaan, menopause, nyeri kaki, Angina pectoris, asma, asam urat, stroke, diabetes, infertilitas pria.

Vitamin E, Sumber, Fungsi, Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
Makanan Yang mengandung vitamin E (Sumber Vitamin E)

Vitamin E termasuk ke dalam  kelompok 8 vitamin yang larut dalam lemak. Ia membantu mencegah terjadinya stres oksidatif pada tubuh. Vitamin E dalam tubuh yang seimbang dapat membantu melindungi diri kita dari berbagai serangan penyakit seperti penyakit jantung, kanker, penyakit terkait dengan degeneerasi makula. Oleh kerenanya, penting bagi kita untuk selalu memperhatikan Vitamin E dalam makanan kita.

Beberapa sumber dari vitamin E adalah minyak bunga matahari, kacang-kacangan, asparagus, minyak jagung,  alpukat, tomat, brokoli,  kacang, minyak zaitun, minyak ikan, buah kiwi,  minyak sawit, minyak biji kapas. Vitamin E juga dapat kita temukan dalam buah kenari,  kale, cranberry, labu, kuning telur,  mangga, almond, dan ubi jalar.

Beberapa sumber lain dari vitamin E adalah paprika,  kubis Brussel, wortel, kepiting biru, pepaya, kacang pinus, kacang Brasil, cabe rawit, dan  selada. Sayuran berdaun hijau mengandung jumlah tinggi vitamin E. Hal tersebut di antaranya adalah bayam, bit, sawi dan lobak.

Dosis Dan Efek Samping Penggunaan Vitamin E

Tubuh kita memerlukan Vitamin E, meski demikian kita harus menjaga keseimbangannya. Sebaiknya kita mengikuti dosis yang dianjurkan oleh ahli kesehatan. Secara umum jumlah yang dianjurkan dalam mengkonsumsi untuk bayi berusia 0-6 bulan adalah 4 mg per hari, dan untuk bayi berusia 7-12 bulan dianjurkan mengkonsumsi vitamin E 5 mg per hari. Sedangkan untuk Anak-anak yang berusia 1-3 tahun dianjurkan mengkonsumsi vitamin 6 mg per hari, serta anak-anak yang berusia 4-8 tahun dianjurkan mengkonsumsi 7 mg per hari. Sementara itu, anak-anak yang berusia 9-13 tahun dianjurkan mengkonsumsi vitamin E sebanyak 11 mg per hari. Selai itu, Remaja maupun orang dewasa yang berusia 14 tahun ke atas, direkomendasikan mengkonsumsi vitamin E dengan jumlah 15 mg per hari.

Mengkonsumsi vitamin E secara berlebihan akan menyebabkan kanker prostat pada pria dewasa. Selain itu, kelebihan vitamin C dalam tubuh akan menjadikannya racun dan akan mengakibatkan gejala kelelahan, kram usus, dan kelemahan pada otot, penglihatan ganda, dan diare.