Penyakit Jantung Rematik (PJR)

Penyakit jantung rematik tidak lain adalah gejala demam rematik yang mempengaruhi katup jantung, dan dapat mengakibatkan gagal jantung dan kematian jika tidak ditangani. Biasanya penyakit ini sering terjadi pada anak anak terutama mereka yang berada di negara negara berkembang.

Demam rematik terjadi setelah episode satu atau beberapa dari radang tenggorokan atau sakit tenggorokan yang disebabkan olah bakteri streptokokus grup A beta hemolitik. Antibodi yang diproduksi oleh tubuh terhadap bakteri ini bereaksi dengan jaringan jantung dan bagian lain dari tubuh dan menyebabkan penyakit jantung rematik.

Penyebab Penyakit Jantung Rematik (PJR)

Penyakit jantung rematik terjadi karena adanya penyakit demam rematik. Adanya demam rematik dari radang tenggorokan yang tidak segera mendapatkan penanganan akan menyebabkan kondisi ini. Demam rematik dapat merusak katup jantung. Jika katup jantung yang rusak, ia akan kehilangan fungsinya untuk membuka dan menutup dengan benar. Ketika kerusakan ini bersifat permanen, kondisi ini disebut penyakit jantung rematik.

Grup A streptokokus adalah bakteri yang menyebabkan infeksi tenggorokan pada anak-anak. Setelah infeksi, tubuh menghasilkan antibodi sebagai mekanisme perlindungan untuk melawan bakteri. Namun, antibodi dapat bereaksi dengan jaringan tubuh seperti katup jantung dan menyebabkan peradangan. Katup jantung terletak pada pembukaan ruang jantung dan membantu dalam menjaga aliran searah darah. Ketika katup tersebut terkena Penyakit Jantung Rematik, mereka tidak lagi berfungsi dan tidak bisa membuka atau menutup dengan benar. Kondisi seperti ini dapat mempengaruhi aliran darah ke tubuh, yang menyebabkan berbagai gejala.

Gejala Penyakit Jantung Rematik (PJR)

Gejala dan tanda-tanda penyakit jantung rematik yang bisa terlihat di antaranya adalah, sakit dada, mudah lelah, palpitasi, merasa sesak napas, terjadinya pembengkakan pada kaki, mengalami pingsan, dan demam terutama jika katup jantung terinfeksi.

Pengobatan Penyakit Jantung Rematik (PJR)

Pengobatan dengan obat tergantung pada kondisi yang mendasari pasien. Jika kerusakan jantung akibat demam rematik diidentifikasi di masa kanak-kanak atau dewasa muda, antibiotik harian mungkin harus diberikan sampai usia 25 atau 30 tahun, untuk membantu mencegah kekambuhan demam rematik dan menghindari perkembangan infeksi endokarditis, infeksi pada katup jantung atau selaput jantung. Pengobatan tambahan akan tergantung pada jenis kerusakan jantung. Obat-obatan seperti diuretik, digitalis dan ACE inhibitor  digunakan untuk mengobati gagal jantung. Pengobatan dengan cara operasi tergantung pada katup jantung yang terserang.

Pencegahan Penyakit Jantung Rematik (PJR)

penyakit jantung rematik dapat dicegah dengan melakukan diagnosis dini dan dengan mengobati radang sakit tenggorokan dan demam rematik dengan antibiotik seperti penisilin. Setelah pasien telah menderita demam rematik sembuh, pasien diresepkan untuk mengkonsumsi benzatin penisilin setiap 2-4 minggu untuk mencegah kekambuhan demam rematik. Sementara itu, orang  yang alergi terhadap penisilin dapat diberikan eritromisin.