Penyakit infeksi mata, trachoma merupakan penyebab utama infeksi kebutaan di seluruh dunia. Infeksi mata ini disebabkan oleh bakteri yang disebutChlamydia trachomatis, penyebab dari sekitar 1,9 juta orang di seluruh dunia kehilangan indra penglihatan mereka, tetapi juga menjadi masalah kesehatan masyarakat di 42 negara.
Infeksi trachoma dapat menular melalui tetesan air kontak dari mata dan hidung orang yang sudah terinfeksi, hal ini terutama anak-anak. Bahkan, infeksi bakteri juga menyebar ke orang lain dari membawa vektor seperti pasien lalat trachoma.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), trachoma merupakan penyakit umum prasekolah anak-anak, yaitu kira kiradengan berusia lima tahun atau lebih muda dengan tingkat prevalensi antara 60 sampai 90 persen. Infeksi akan menjadi kurang sering dan lebih pendek seiring bertambahnya usia.
Daerah yang diidentifikasi mengalami kesulitan trachoma di Afrika dan Asia, yaitu interior kurangnya air bersih, kelemahan sistem sanitasi, rendahnya kualitas pelayanan kesehatan dan jumlah penduduk ramai.
infeksi trachoma pertama kalinya tidak menyebabkan kebutaan tetapi menyebabkan kemerahan pada mata atau konjungtivitis, tapi masalah mata menjadi lebih buruk jika infeksi terjadi berulang kali. Pada tahap ini, bagian dalam kelopak mata akan terluka begitu parah sehingga dia masuk ke mata menyebabkan gesekan antara bulu mata dengan bola mata (trichiasis trachomatous).
Kontak antara bulu mata dengan bola mata yang menyebabkan goresan parah pada kornea yang mengakibatkan rasa sakit dan mata menjadi sensitif terhadap cahaya. Jika tidak diobati, kondisi ini menyebabkan kornea menjadi begitu buram yang mempengaruhi pandangan kebutaan.
Ini program eliminasi penyakit di negara-negara endemik sedang dilaksanakan menggunakan strategi yang diketahui aman dan direkomendasikan oleh WHO. Strategi ini terdiri dari pencegahan dan pengobatan, seperti operasi untuk pasien yang berada pada tahap kebutaan, antibiotik untuk mengobati infeksi, kebersihan wajah dan pendidikan lingkungan, khususnya meningkatkan tingkat kebersihan air dan sanitasi sendiri.
Infeksi trachoma dapat menular melalui tetesan air kontak dari mata dan hidung orang yang sudah terinfeksi, hal ini terutama anak-anak. Bahkan, infeksi bakteri juga menyebar ke orang lain dari membawa vektor seperti pasien lalat trachoma.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), trachoma merupakan penyakit umum prasekolah anak-anak, yaitu kira kiradengan berusia lima tahun atau lebih muda dengan tingkat prevalensi antara 60 sampai 90 persen. Infeksi akan menjadi kurang sering dan lebih pendek seiring bertambahnya usia.
Daerah yang diidentifikasi mengalami kesulitan trachoma di Afrika dan Asia, yaitu interior kurangnya air bersih, kelemahan sistem sanitasi, rendahnya kualitas pelayanan kesehatan dan jumlah penduduk ramai.
infeksi trachoma pertama kalinya tidak menyebabkan kebutaan tetapi menyebabkan kemerahan pada mata atau konjungtivitis, tapi masalah mata menjadi lebih buruk jika infeksi terjadi berulang kali. Pada tahap ini, bagian dalam kelopak mata akan terluka begitu parah sehingga dia masuk ke mata menyebabkan gesekan antara bulu mata dengan bola mata (trichiasis trachomatous).
Kontak antara bulu mata dengan bola mata yang menyebabkan goresan parah pada kornea yang mengakibatkan rasa sakit dan mata menjadi sensitif terhadap cahaya. Jika tidak diobati, kondisi ini menyebabkan kornea menjadi begitu buram yang mempengaruhi pandangan kebutaan.
Ini program eliminasi penyakit di negara-negara endemik sedang dilaksanakan menggunakan strategi yang diketahui aman dan direkomendasikan oleh WHO. Strategi ini terdiri dari pencegahan dan pengobatan, seperti operasi untuk pasien yang berada pada tahap kebutaan, antibiotik untuk mengobati infeksi, kebersihan wajah dan pendidikan lingkungan, khususnya meningkatkan tingkat kebersihan air dan sanitasi sendiri.