Penyakit Fibrilasi Atrium

Ada banyak gangguan pada jantung yang harus kita ketahui, salah satunya adalah Fibrilasi Atrium. Mungkin anda belum pernah mendengar istilah ini, secara singkat Fibrilasi Atrium bisa dipahami sebagai gangguan detak jantung. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam, dalam artikel ini akan di urai beberapa hal terkait Fibrilasi Atrium yang meliputi definisi fibrilasi atrium, penyebab fibrilasi atrium, Gejala fibrilasi atrium, Cara mencegah fibrilasi atrium dan perawatan atau pengobatan fibrilasi atrium.

Definisi Fibrilasi Atrium

Fibrilasi dapat diartikan sebagai kontraksi yang cepat dan tidak teratur. Sementara kata Atrium merupakan bilik jantung bagian atas. Secara lebih detail Fibrilasi atrium atau fibrilasi atrial dapat didefinisikan sebagai kelainan denyut jantung yang dipengaruhi sinyal listrik  dimana jantung terkadang berdenyut lebih cepat atau terlalu lambat. Adanya gangguan semacam ini akan mengakibatkan penyakit stroke.

Penyebab Fibrilasi Atrium

Dari definisi Fibrilasi atrium sedikit dijelaskan apa yang menjadi penyebab terjadinya Fibrasi Atrium, yaitu adanya sinyal listrik.

Dalam jantung kita terdapat sistem klistrikan, Fibrilasi atrium terjadi jika sinyal listrik dalam jantung tidak mengalir sebagaimana mestinya hal ini mengakibatkan detak jantung tidak normal dan tidak teratur. Detak jantung kadang terlalu cepat dan kadang terlalu lambat. 

Beberapa hal lain yang juga berpengaruh terhadap terjadinya Fibrilasi Atrium ini adalah adanya gangguan lain pada jantung seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung koroner.

Adanya Fibrilasi atrium ini akan menjadi penyebab terhadap gangguan lainnya seperti, gangguan sistem peredaran darah, gangguan pada sistem saraf pusat, gangguan sistem pernafasan.

Gejala Fibrilasi Atrium

Seseorang yang memiliki gangguan fibrilasi atrium mengalami beberapa gejala. Gejala yang bisa terlihat pada penderia Fibrilasi Atrium adalah Palpitasi, Tubuh lema, Kemampuan berolahragga berkurang, mudah lelah, Pusing, Kebingungan, Sesak napas dan  Nyeri dada.

Gejala Fibrilasi Atrium bisa saja datang sesekali, presistent dan secara permanen. Gejala datang sesekali datang dan pergi dalam dalam waktu beberapa menit hingga beberapa jam dan setelah itu akan hilang dengan sendirinya dan detak jantung normal kembali.

Pada gejala presisten, gejala fibrilasi atrium tidak hilang dengan sendirinya. Akan tetapi membutuhkan pengobatan dan setelah itu gejala akan hilang dan irama jantung kembali normal.

Sementara pada Fibrilasi Atrium permanen detak jantung tidak akan kembali normal dan secara terus menerus harus diberi pengobatan.

Pencegahan Fibrilasi Atrium

Fibrilasi Atrium yang terjadi juga menjadi faktor resiko terhadap terjadinya penyakit lainnya. Oleh karenanya sebisa mungkin gangguan Fibrilasi atrium ini kita cegah. Beberapa upaya pencegahan yang bisa dilakukan ialah dengan cara menjaga makanan yang menyehatkan bagi jantung. Sebaiknya kita hindari makanan yang mengandung lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol. Beberapa makanan yang baik untuk jantung kita adalah biji bijian, buah buahan dan sayur sayuran.

Selain menjaga makanan, cara mencegah timbulnya penyakit fibrilasi atrium ialah dengan menghindari roko, berolahraga fisik, menjaga berat badan, menghindari stress, serta menjauhi minuman beralkohol tinggi.

Perawatan dan Pengobatan Fibrilasi Atrium

Warfarin, salah satu obat pengencer darah juga digunakan dalam prawatan Fibrilasi Atrium (sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Warfarin)
Perawatan dan pengobatan pada Fibrilasi Atrium menekankan pada normalnya detak jantung dan menghindari pembekuan darah.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menormalkan kembali atau mengembalikan irama jantung, salah satunya ialah dengan pemberian Obat-obatan. Obat-obatan yang bisa diberikan untuk mengontrol irama jantung termasuk amiodaron, sotalol, flekainid, propafenone, dofetilide, dan ibutilide. Selain dengan obat obatan cara lain yang bisa digunakan ialah Kardioversi listrik. Kardioversi listrik diberikan dengan menggunakan patch yang ditempelkan pada dada.

Selain mengembalikan ritme detak jantung, perawatan atrium juga menekankan pada pencegahan pembekuan darah. Hal ini dilakukan untuk menghindari resiko penyakit stroke. Hal yang dilakukan ialah dengan memberikan obat pengencer darah seperti Warfarin (Coumadin) dan Antikoagulan.