Aritmia Jantung

Detak jantung bergerak secara autonom atau diluar kendali kita. Detak jantung terus berjalan selama kita hidup, detak jantung pada dasarnya berfungsi menghantarkan darah ke seluruh bagian tubuh. Tubuh kita akan berjalan dengan normal apa bila mendapatkan suplai darah darah yang cukup. Oleh karenanya detak jantung kita juga harus berjalan normal. Ada kalanya jantung kita mengalami gangguan, salah satunya adalah aritmia. Aritmia merupakan kelainan detak jantung yang ditandai oleh terlalu lambat atau terlalu cepatnya detak jantung. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat tentang definisi, penyebab, gejala penegahan dan cara mengobati gangguan aritmia ini.

Definisi Aritmia

Aritmia adalah salah satu gangguan jantung dimana detak jantug berjalan tidak normal atau tidak teratur dimana irama denyut jantung bisa lebih cepat atau lebih lambat. Detak jantung yang lebih cepat disebut dengan istilah takikardia, sementara detak jantung yang terlalu lambat disebut dengan istilah bradikardia.

Penyebab Aritmia

Penyebab terjadinya Aritmia apabila sinyal-sinyal listrik yang berfungsi mengontrol detak jantung yang tertunda atau mengalami hambatan. Hal ini berpengaruh pada ritme denyut jantung. Hal ini dipengaruhi oleh sel sel saraf khusus yang membawa muatan listrik tidak bekerja dengan baik.
Selain itu, Aritmia juga dapat terjadi apa bila pada salah satu bagian jantung dapat menghasilkan sinyal listrik. Adanya sinyal listrik tersebut membuat sinyal listrik dari sel-sel saraf mengalami penambahan dan mempengaruhi irama detak jantung.
Holter monitor, suatu alat yang medetksi atau memantau klistrikan pada jantung (sumber:http://pt.wikipedia.org/wiki/Monitor_Holter)


Ada beberapa kebiasaan den obat obatan yang menjadi penyebab dari aritmia ini. Kebiasaan merokok, serta mengkonsumsi berbagai jenis minuman beralkoho diketahui menjadi penyebab aritmia. Selain itu penggunaan obat obatan semacam amfetamin dan kokain, atau terlalu banyak mengkonsumsi kafein atau nikotin juga menjadi penyebab aritmia pada beberapa orang.

Kondisi emosional seseorang seperti stres atau kemarahan, kondidi semacam ini dapat berpengaruh pada kinerja jantung dimana jantung akan bekerja lebih keras, meningkatkan tekanan darah, dan melepaskan hormon stres. Kondisi dan reaksi semacam ini juga menjadi penyebab aritmia.

Penyebab aritmia juga dipengaruhi oleh gangguan jantung lainnya seperti serangan jantung, tekanan darah tinggi, jantung koroner dan gagal jantung. Gangguan atau penyakit jantung samacam itu diketahui dapat merusak sistem kelistrikan pada jantung.

Gejala Aritmia

Gejala aritmia mungkin tidak terlihat pada sebagian kasus. Akan tetapi pada sebagian kasus gejala aritmia yang terlihat antara lain, mengalami persepatan detak jantung, ada jeda antara detak jantung, detak jantung tidak teratur, dan palpitasi. Selain itu pada aritmia yang lebih parah akan menimbulkan beberapa gejala antara lain nyeri dada, sesaknapas, berkering, peingsan, tubuh lemah, dan sering merasa gelisah.

Penobatan dan Perawatan Aritmia

Untuk pengobatan dan perawatan beberapa diantaranya adalah dengan jalan operasi, pemberian obat obatan medis, dan beberapa pengobatan lain. Pengobatan dengan jalan operasi dilakukan biasanya karena alasan tertentu seperti operasi bypass koroner. Jika pasien memiliki penyakit arteri koroner yang berat selain aritmia, dokter dapat melakukan operasi bypass koroner. Prosedur ini dapat meningkatkan aliran darah ke jantung Anda.

Selain dengan jalan operasi, arimia juga bisa deberikan perawatan dengan cara memberi Beberapa obat-obatan yang digunakan untuk mengembalikan irama jantung yang normal kembali. Obat obatan tersebut antara lain  adalah amiodaron, sotalol, flekainid, propafenone, dofetilide, ibutilide, quinidine, procainamide, dan Disopyramide. Akan tetapi pemberian Obat-obatan semacam itu tidak jarang memberikan efek samping.

Beberapa pengobatan lain juga bisa dilakukan untuk penderita ariamaia diantaranya adalah Manuver vagal, Kardioversi, dan Ablasi kateter.