Difteri adalah infeksi tenggorokan yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Ia merupakan salah satu penyakit yang dapat berakibat sangat fatal yang dapat mengancam jiwa. Penyakit ini dapat terjadi pada hidung, tenggorokan, dan saluran udara tetapi juga dapat menginfeksi kulit. Gejala paling mencolok adalah terbentuknya membran kelabu yang menutupi tonsil dan bagian atas tenggorokan. Penyakit ini sangat jarang terjadi di negara-negara di mana program imunisasi sudah dijalankan.
Seseorang juga dapat terinfeksi bakteri Corynebacterium ulcerans setelah terlibat kontak dengan ternak karena hewan-hewan ini membawa bakteri di hidung dan tenggorokan. Infeksi juga bisa terjadi setelah seseorang minum susu yang tidak dipasteurisasi. Setelah seseorang terinfeksi, bakteri cepat berkembang biak dan menyebar melalui permukaan bagian dalam mulut, tenggorokan dan hidung.
Gejala Penyakit Difteri
Adanya penyakit difteri akan memberikan beberapa gejala. Untuk difteri pernafasan, gejala yang dapat terjadi di anataranya adalah sakit tenggorokan, demam ringan, meningkatnya irama jantung, obstruksi tenggorokan, leher bengkat, membesarnya kelenjar getah bening, kesulitan menelan, kelelahan, kesulitan bernafas, demam tinggi, gagal jantung, aritmia, membran kelabu yang menutupi tonsil dan kelumpuhan otot.
Sedangkan untuk difteri kulit, akan memberikan gejala seperti Lesi pada bagian kulit yang terinfeksi, kulit ruam merah, bengkak dan menyakitkan.
Cara lain yang sederhana untuk mencegah difteri pada seseorang belum pernah diimunisasi adalah menjaga sekuat mungkin agar tidak terjadi kontak dengan penderita difteri atau pun hewan yang diduga memiliki bakteri penyebab penyakit ini.
Penyebab Penyakit Difteri
Penyakit difteri merupakn penyakit yang terjadi karena adanya infeksi akibat bakteri. Ada dua jenis bakteri penyebab difteri yaitu Corynebacterium diphtheriae dan ulcerans Corynebacterium. Bakteri ini dapat menyebar dari orang ke orang ketika seseorang yang meiliki penyakit difteri berbatuk, bersin dan bahkan saat bernafas. Meski jarang terjadi, bakteri ini juga dapat berpindah melalui peralatan seperti kacamata, handuk atau peralatan makan.Seseorang juga dapat terinfeksi bakteri Corynebacterium ulcerans setelah terlibat kontak dengan ternak karena hewan-hewan ini membawa bakteri di hidung dan tenggorokan. Infeksi juga bisa terjadi setelah seseorang minum susu yang tidak dipasteurisasi. Setelah seseorang terinfeksi, bakteri cepat berkembang biak dan menyebar melalui permukaan bagian dalam mulut, tenggorokan dan hidung.
Corynebacterium diphtheriae |
Sedangkan untuk difteri kulit, akan memberikan gejala seperti Lesi pada bagian kulit yang terinfeksi, kulit ruam merah, bengkak dan menyakitkan.
Cara Mencegah Penyakit Difteri
Metode umum dan yang paling utama dalam dunia kesehatan dalam upaya mencegah terjadinya penyakit difteri ialah dengan cara memberikan imunisasi berupa pemberian vaksin. Vaksin yang dapat diberikan adalah vaksin yang juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit lainnya yang dikenal dengan Vaksin DPT (Difteri Pertusis Tetanus).Cara lain yang sederhana untuk mencegah difteri pada seseorang belum pernah diimunisasi adalah menjaga sekuat mungkin agar tidak terjadi kontak dengan penderita difteri atau pun hewan yang diduga memiliki bakteri penyebab penyakit ini.