Edema paru adalah suatu kondisi dimana ada cairan menumpuk pada paru-paru. Paru-paru merupakan salah satu organ dalam sistem respirasi. Oksigen yang kita hirup dari udara udara melewati kantung udara kecil paru-paru disebut alveoli dan akan mengoksidasi darah di pembuluh darah kecil yang mengelilingi alveoli disebut kapiler paru. Karbon dioksida dari darah berdifusi ke dalam alveoli dan dikeluarkan dari tubuh ketika orang bernafas keluar.
Antara Alveoli dan kapiler paru terpisah oleh jaringan paru-paru yang disebut interstitium. Cairan dari kapiler paru yang merembes ke dalam interstitium akan dihapus oleh sistem limfatik. Hal ini untuk mencegah akumulasi cairan di jaringan paru-paru. Jika cairan jumlahnya terlalu banyak, ia akan meresap ke dalam ruang interstitial, dan limfatik mungkin tidak dapat menghapusnya, terutama jika cairan tersebut terakumulasi tiba-tiba. Kondisi ini akan menyebabkan edema paru. Ketika kondisi memburuk, cairan mengisi alveoli juga, membuat pertukaran oksigen dan karbon dioksida sulit. Secara umum edema paru terjadi karenan beberapa faktor, pertama karena adanya peningkatan tekanan di kapiler paru, sehingga cairan terdorong masuk ke dalam ruang interstitial, yang kedua karena adanya kerusakan kapiler paru yang meningkatkan permeabilitas kapiler dan mengakibatkan rembesan cairan melalui dinding ke dalam ruang interstitial.
Sementara itu, dilihat dari jangka waktu terjadinya, edama paru dibedakan menjadi edama paru Akut dan dan edema paru kronis. Edema paru yang terjadi secara tiba tiba dan terjadi dalam waktu yang cukup singkat disebut dengan edema paru akut. Sedangkan edema paru yang terjadi secara perlahan dan terjadi dalam jangka waktu yang lebih lama disebut dengan edema paru kronis.
Edema Paru non kardiogenik dapt terjadi karena beberapa hal yang memperngaruhi jantung secara langsung atau tidak langsung. Beberapa hal tersebut di antaranya adalah infeksi (jangkitan) paru paru yang terjadi karena asap rokok, cedera pada dada atau bagian lain dari tubuh, penggunaan obat intravena, penyalah gunaan heroin, penggunaan cairan infus yang berlebihan, atau berada di daerah yang takanan udaranya sangat rendah, semunya dapat menyebabkan terjadinya edema Paru.
Antara Alveoli dan kapiler paru terpisah oleh jaringan paru-paru yang disebut interstitium. Cairan dari kapiler paru yang merembes ke dalam interstitium akan dihapus oleh sistem limfatik. Hal ini untuk mencegah akumulasi cairan di jaringan paru-paru. Jika cairan jumlahnya terlalu banyak, ia akan meresap ke dalam ruang interstitial, dan limfatik mungkin tidak dapat menghapusnya, terutama jika cairan tersebut terakumulasi tiba-tiba. Kondisi ini akan menyebabkan edema paru. Ketika kondisi memburuk, cairan mengisi alveoli juga, membuat pertukaran oksigen dan karbon dioksida sulit. Secara umum edema paru terjadi karenan beberapa faktor, pertama karena adanya peningkatan tekanan di kapiler paru, sehingga cairan terdorong masuk ke dalam ruang interstitial, yang kedua karena adanya kerusakan kapiler paru yang meningkatkan permeabilitas kapiler dan mengakibatkan rembesan cairan melalui dinding ke dalam ruang interstitial.
Jenis Jenis Edema Paru
Dilihat dari faktor penyebabnya, penyakit ini dapat diklasifikasikan pada dua jenis edema paru, yaitu Edema Paru Kardiogenik dan Edema Paru non kardiogenik. Edema Paru Kardiogenik merupakan edema paru yang terjadi terkait dengan fungsi jantung bagian kiri. Sementara Edema paru non kardiogenik merupakan edema paru yang terjadi karena faktor lain. Jenis edema paro ini dapat terjadi secara kombinasi antara keduanya.Sementara itu, dilihat dari jangka waktu terjadinya, edama paru dibedakan menjadi edama paru Akut dan dan edema paru kronis. Edema paru yang terjadi secara tiba tiba dan terjadi dalam waktu yang cukup singkat disebut dengan edema paru akut. Sedangkan edema paru yang terjadi secara perlahan dan terjadi dalam jangka waktu yang lebih lama disebut dengan edema paru kronis.
Penyebab Penyakit Edema Paru
Seperti yang dijelaskan di atas, bahwa edema terjadi karena kerusakan pada jantung dan faktor lain. Edema paru yang terjadi karena masalah jantung terjadi pada gagal jantung yang mempengaruhi sisi kiri jantung. hal itu bisa jadi karena beberapa kondisi seperti serangan jantung, anemia berat atau penyakit katup jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan di atrium kiri, yang pada gilirannya ditransmisikan ke kapiler paru-paru. Tekanan tersebut akan mendorong cairan melalui kapiler ke dalam jaringan paru-paru.Edema Paru non kardiogenik dapt terjadi karena beberapa hal yang memperngaruhi jantung secara langsung atau tidak langsung. Beberapa hal tersebut di antaranya adalah infeksi (jangkitan) paru paru yang terjadi karena asap rokok, cedera pada dada atau bagian lain dari tubuh, penggunaan obat intravena, penyalah gunaan heroin, penggunaan cairan infus yang berlebihan, atau berada di daerah yang takanan udaranya sangat rendah, semunya dapat menyebabkan terjadinya edema Paru.