Intoksikasi air, Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Kita semua hampir tau  bahwa minum air dalam jumlah cukup sangat penting untuk kesehatan fungsi tubuh. Tubuh manusia memiliki mekanisme sendiri untuk mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit. Ginjal dipasangkan organ yang terutama bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan cairan, serta elektrolit seperti kalsium, magnesium, potasium, natrium, dll. Sodium memainkan peran penting dalam mengatur keseimbangan cairan. intoksikasi air, yang secara medis disebut hiponatremia, adalah suatu kondisi dimana konsentrasi natrium dalam darah menjadi rendah karena konsumsi berlebihan air. Minum air dalam jumlah besar selama beraktivitas dapat berakibat kerentanan terhadap keracunan air.

Ketika konsentrasi darah dari natrium turun di bawah 135 milimol per liter atau 0,4 ons per galon, tingkat garam dalam darah kita menjadi rendah. Dalam keadaan seperti itu, air mulai merembes ke dalam sel. Proses ini dapat menyebabkan kerusakan sel secara massiv.

Penyebab Intoksikasi air (Keracunan Air)

Penyebab utama yang paling jelas dari keracunan air minum adalah terlalu banyak mengkonsumsi air, terlebih jika konsumsi banyak air terjadi dalam frekuensi yang sangat cepat.  Penggunaan diuretik bisa membuat juga dapat menjadi penyebab  Intoksikasi air keracunan air. Penyebab lain dari keracunan air adalah hipotiroidisme, muntah atau diare, dehidrasi, dll. Kondisi tertentu pada seseorang seperti  sirosis hati, gagal ginjal, dan gagal jantung bisa berpotensi untuk mengalmi Intoksikasi atau keracunan air.

Gejala Intoksikasi air (Keracunan Air)

Gejala yang paling umum ketika seseorang mengalami keracunan air adalah mual. Orang akan merasa seperti muntah, karena perutnya tidak akan mampu menahan jumlah air yang berlebihan. Selain itu, penderita juga dapat kesulitan berbicara atau Cadel, kelelahan, dan kegelisahan. Karena terlalu banyak air, perut kembung menjadi salah satu gejal dari Intoksikasi air. Jika seseorang mengalami kondisi ini dengan kondisi yang  parah di mana otak juga terpengaruh,  gejala yang dapat terjadi adalah disorientasi dan kebingungan. Penderita juga akan mengalami kram otot  terutama jika penderitanya adalah seorang atlet.  Intoksikasi air juga dapat ditandai dengan kejang, koma,  pembengkakan otak, dan bahkan kematian dapat terjadi dalam kasus yang ekstrim.

Gejala  Intoksikasi air (Keracunan Air) Pada Bayi

Gejala Intoksikasi air pada bayi terdapat perbedaan dengan yang terjadi pada orang dewasa. Bayi dapat saja mengalami perubahan status mental, yang dapat ditandai dengan rasa kantuk yang tidak biasa, tidak perhatian dan mudah tersinggung. Selain itu, gejala yang dapat terlihat adalah adanya pembengkakan wajah. Bayi juga dapat mengalami gangguan pandangan seperti pandangan kabur, kram otot, kedutan serta nafas yang tidak teratur. Suhu tubuh bayi juga dapat mengalami penurunan dan dalam kasus yang jarang terjadi bayi dapat mengalami kelelahan, sakit kepala, dan kebingungan. Jika bayi menunjukkan gejala-gejala tersebut, konsultasikan dengan dokter anak sesegera mungkin.

Pengobatan Intoksikasi Air (Keracunan Air)

Orang yang mengalami gejala seperti yang telah disebutkan di atas, harus segera mendapatkan pertolongan medis. Pengobatan antagonis reseptor vasopresin biasanya diberikan untuk mengobati keracunan air. reseptor vasopressin adalah salah satu reseptor permukaan sel, yang memainkan peran fisiologis penting dalam proses retensi air. Namun, jika Anda melihat tanda-tanda awal dari intoksikasi air, Anda dapat melakukan beberapa hal untuk mencegah kondisi dari semakin lebih buruk lagi. Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain adalah membatasi asupan cairan serta mengkonsumsi makanan asin seperti jus tomat, keju, acar timun dan sup ayam. Minumlah obat antideuretik untuk meningkatkan buang air kecil sehingga dapat mengurangi kelebihan cairan dalam tubuh. Hindari mengkonsumsi obat analgesik atau obat-obatan seperti ibuprofen dan aspirin. Untuk penderita yang masih bayi, disarankan mendapatkan air yang cukup dari ASI atau susu formula. Sampai usia tertentu, memberikan air putih pada bayi tidak diperlukan.