Keterbelakangan (Retardasi) Mental, Penybab, Gejala dan Penanganannya

keterbelakangan atau retardasi mental adalah cacat perkembangan yang pertama kali muncul pada anak di bawah usia 18 tahun. Ketika fungsi intelektual jauh di bawah rata-rata yang diukur dengan tes kecerdasan standar dan itu juga menyebabkan keterbatasan dalam kehidupan sehari-hari orang atau fungsi adaptif.

Penyebab Keterbelakangan Mental

Meskipun ada berbagai penyebab keterbelakangan mental, penyebab spesifik dapat ditentukan hanya 25% kasus. Beberapa penyebab keterbelakangan mental di antaranya adalah adanya infeksi yang mungkin terjadi pada saat lahir atau setelah lahir, kelainan pada kromosom seerti adanya penyakit down sindrom, faktor lingkungan, gangguan metabolik seperti hiperbilirubinemia pada bayi, serta terjadinya malnutrisi. Selain itu adanya paparan alkohol, kokain, amfetamin untuk janin juga dapat menyebabkan seorang anaka mengalami keterbelakangan mental. Penyebab lainnya adalah trauma yaitu cedera sebelum atau setelah lahir serta banyak penyebab lain yang tak dapat dijelaskan dan tidak dapat ditentukan.

Gejala Keterbelakangan Mental

Keterbelakangan mental dapat dikategorikan berdasarkan pada tingkat IQ seorang anak dan seberapa baik mereka menyesuaikan dalam masyarakat. Pada dasarnya keterbelakangan mental dibagi menjadi 4 kategori. Hal tersebut antara lai sebagai berikut.

Keterbelakangan Mental Ringan

Keterbelakangan mental ringan dikategorikan pada anak  yang memiliki IQ di kisaran 50-69. Anak yang memiliki keterbelakangan mental semcam ini biasanya memeiliki masalah dalam membaca dan menulis, terlambat dalam belajar berbicara, tapi begitu mereka belajar, mereka dapat berkomunikasi dengan baik. Selain itu, anak dengan kondisi mental semcam ini dapat mengelola perawatan diri secara mandiri, tetapi secara sosial belum matang dan tidak bisa menangani tanggung jawab perkawinan atau menjadi orang tua. sekolah khusus, pendidikan dapat membantu bagi mereka. Mereka bisa menderita autisme, epilepsi atau beberapa bentuk cacat fisik.

Keterbelakangan Mental Moderat

Anak anak dengan keterbelakan mental moderat ini memiliki IQ di kisaran 35 sampai 49. Mereka adalah pelajar lambat dan akan merasa sulit untuk hidup sendiri. Sulit bagi mereka untuk memahami dan menggunakan bahasa dan karenanya memiliki kemampuan terbatas untuk berkomunikasi. Mereka mampu belajar membaca dasar, menulis dan berhitung, mendapatkan sekitar mereka sendiri dan juga mengambil bagian dalam kegiatan sosial yang sederhana.

Keterbelakangan Mental Berat

Keterbelakangan mental berat biasanya terjadi pada anak yang  memiliki IQ di kisaran 20 sampai 34 dan ada kerusakan parah atau perkembangan abnormal dari sistem saraf pusat mereka. Mereka memiliki gangguan terkait dengan motorik.

Keterbelakangan Mental Sangat Berat

Anak yang memiliki Keterbelakangan Mental Sangat Berat memiliki IQ kurang dari 20, mereka membutuhkan perawatan konstan dan pengawasan. Mereka tidak mengerti permintaan atau instruksi dan karenanya tidak dapat mematuhi mereka. Mereka sebagian besar dapat berkomunikasi hanya menggunakan isyarat nonverbal dasar.
By Myles Grant - Flickr, CC BY-SA 2.0

Perlakuan Pada Anak Dengan Keterbelakangan Mental

Jika seorang anak diketahui memiliki gejala keterbelakangan mental, sebaiknya ia disekolahkan di sekolah khusus. Di indonesia sendiri sekolah khusus semacam ini dikenal dengan SLB atau sekolah luar biasa. Anak yang mengalami keterbelakangan mental biasanya dibimbing oleh guru khsusu. Untuk bimbingannya sendiri tergantung pada tingkat keterbelakangan mental yang dialami, mereka dilatih dalam keterampilan hidup dan pekerjaan mandiri saat dewasa. Hal ini memungkinkan mereka untuk hidup mandiri dan memiliki pekerjaan bagi mereka yang mengalami keterbelakangan mental ringan. Untuk individu dengan retardasi sedang atau berat, mereka biasanya memerlukan pengawasan lebih. Peran dan dukungan  keluarga juga sangat dibutuhkan dalam beberapa jenis terapi mental.