Meski setiap hari kita membutuhkan serat, akan tetapi kita jarang memilih makanan berserat. Pir merupakan sumber yang kaya serat, oleh karenanya, sangat disarankan untuk menjadikan bagian dari menu makanan kita. Serat utama yang ditemukan dalam buah pir adalah pektin, yaitu jenis serat yang mudah larut sehingga memperlambat pencernaan dan memberikan rasa kenyang, sehingga sangat membantu seseorang yang sedang melakukan program penurunan berat badan. Hal ini juga berfungsi untuk menjaga
kadar gula darah dan mengatur penggunaan tubuh karbohidrat. Penelitian menunjukkan bahwa
serat larut mengikat zat lemak dalam saluran pencernaan, serta mengurangi kadar kolesterol darah.
Selain serat larut, buah pir juga mengandung serat tidak
larut. Serat tak larut memiliki fungsi tinja atau feses bergerak lebih lancar melewati saluran
pencernaan. Ini mendukung sistem pencernaan yang sehat dengan mencegah sembelit
dan mempromosikan keteraturan. Penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi serat
dapat mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, dan obesitas.
Vitamin C, juga
dikenal sebagai asam askorbat, merupakan vitamin antioksidan. Hal ini memainkan
peran dalam mencegah kerusakan radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit
seperti kanker. Hal ini penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan,
penyembuhan luka, sistem kekebalan yang kuat, dan perlindungan terhadap
infeksi. Dari 100 g buah pir mengandung 4.2 mg atau sekitar 7% dari total kebutuhan Vitamin C dalam sehari.
Pir juga mengandung mineral elektrolit, kalium.
Mineral ini sangat penting untuk tubuh dan berperan mengkomunikasikan saraf dan
otot serta mengatur tekanan darah. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa makanan yang kaya kalium dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
Salah satu vitamin yang juga ditemukan dalam buah pir adalah vitamin K. Vitamin K merupakan vitaminyang berfungsi membantu pembekuan darah, sehingga sangat manfaat untuk mecegah pendarahan yang keluar saat tubuh kita mengalami luka
Folat sangat
penting dalam produksi sel darah merah dan DNA. Hal ini terutama penting selama
kehamilan untuk mencegah cacat saraf pada bayi, seperti spina bifida.
Buah pir mengandung fruktosa dan glukosa yang cukup tinggi, hal ini bermanfaat dalam mensuplai energi tubuh dengan cepat. Pir adalah pilihan karbohidrat yang sehat untuk individu dengan
diabetes karena mereka memiliki indeks glikemik rendah. Ini berarti bahwa
karbohidrat dalam pir secara perlahan diubah menjadi gula dan perlahan-lahan
memasuki aliran darah, mencegah tinggi kadar glukosa dalam darah
setelah dikonsumsi.
Flavonoid merupakan senyawa yang berasal dari keluarga
polifenol dan subkelompok yang termasuk anthocyanin dan flavonol. Anthocyanin
yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi di pir merah berkulit dan semua pir
lainnya mengandung flavonol. Penelitian menunjukkan hubungan antara asupan
flavonoid dengan penurunan risiko penyakit jantung, stroke, dan kanker
tertentu.