Hipermetropi (Rabun Dekat)

Hipermetropia merupakan istilah dalam dunia medis yang digunakan untuk mengungkapkan masalah atau gangguan pada mata dengan pandangan jauh. Istilah lain yang dgunakan untuk hal yang sama adalah hiperopia. Hal ini dialami oleh sebagian orang dimana orang dapat melihat secara jelas hanya dari jarak yang jauh, kondisi ini juga dikenal dengan istilah rabun dekat. Hipermetropia terjadi karena adanya kelainan refraksi atau kesalahan bias. Masalah hipermetropia ini terkadang bisa diatasi dengan penggunaan lensa kontak, dan dengan perawatan operasi.

Kelainana refraksi atau kesalahan bias merupakan malah pada penglihatan manusia. Refraksi dapat diartikan sebagai pembengkokan cahaya. Dalam kaitannya dengan gangguan mata, kesalahan bias dapat diartikan bahwa mata tidak bisa memfokuskan cahaya ke retina dengan benar . Hal ini biasanya terjadi baik karena kelainan pada bentuk bola mata , atau karena usia telah mempengaruhi cara kerja bagian fokus mata.

Penyebab Hipermetropi (Rabun Dekat)

Penyebab hipermetropia biasanya terjadi karena faktor genetik ( keturunan ). Rabun dekat merupakan gangguan pada mata yang dapat terjadi pada semua usia tetapi cenderung menjadi lebih terlihat di atas usia 40 tahun .

Meski hal ini jarang terjadi, hipermetropia juga dapat disebabkan oleh kondisi lain seperti diabetes , Mikroftalamia, kanker sekitar mata dan masalah dengan pembuluh darah di retina.

Selain faktor genetik dan masalah diabetes, penyebab terjadinya rabun dekat atau hipermetropi adalah faktor usia. Kebanyakan mereka yang megalmi rabun dekat rata rata pada usia 50an, dimana lensa mata menjadi lebih kaku.

Gejala Hipermetropi (Rabun Dekat)

Pada orang dewasa, masalah rabun mata akan terjadi seiring bertambanya usia.Orang dewasa yang mengalami gangguan hipermetropi akan memiliki beberapa gejala diantaranya ia akan rabun ketika melihat benda yang dekat, tetapi ia bisa melihat secara jelas terhadap benda benda yang jauh. Selain itu orang yang mengalami hipermetropi akan melihat secara jelas dengan menyipitkan mata. Penderita juga akan mengalami kelelahan pada mata setelah melihat dan foku terhadap benda yang dilihatnya seperti membaca dan memandangi layar komputer.

Semntara itu hipermetropi pada anak anak memiliki gejala seperti mata merah, terlalu seing menggosok mata, menyipitkan mata ketika ingin melihat benda yang dekat, berkedip lebih sering dari biasanya, memiliki masalah dalam membaca, serta sakit kepala.

Solusi Dan Pengobatan Pada Hipermetropi (Rabun Dekat)

Untuk mengatasi hipermetropi biasanya diberikan tindakan seperti penggunaan kacamata, lensa kontak, dan dilakukan pengobatan dengan cara operasi. Kaca mata dianggap sebagai solusi yang paling sederhana, paling murah dan paling aman dalam mengatasi hipermetropi atau rabun dekat ini. Selain berfungsi memperjelas penglihatan, saat ini kaca mata sudah menjadi bagian dari fashion yang dapat memperbaiki penampilan.
Lensa kontak (image:wikipedia.org)
Lensa kontak memiliki kesamaan fungsi dengan kacamata, yaitu memperjelas penglihatan terutama pada objek dekat. Hanya saja penerapan dan dan cara penggunaanya yang berbeda. Tidak hanya itu, cara merawat pun, lensa kontak lebih sulit dari pada kacamata. Orang yang tidak suka dengan kaca mata mungkin penggunaan lensa kontak menjadi pilihan.

Sebagian lagi orang lebih memilih pengobatan dengan cara operasi. Karena meskipun biayanya sangat mahal, akan tetapi operasi dianggap lebih menyembuhkan terhadap gangguan mata mereka. Mereka pun tidak perlu repot merawat kaca mata dan lensa kontak setelah dinyatakan sembuh dengan operasi.