Kardiomiopati Hipertrofik

Kardiomiopati Hipertrofik adalah suatu gangguan atau penyakit dimana otot jantung menjadi menebal. Gejala-gejala yang berkembang tergantung pada keparahan kondisi . Pengobatan tergantung pada jenis gejala yang Anda miliki dan apakah komplikasi berkembang. Beberapa orang tidak memerlukan pengobatan . Kebanyakan kasus yang turun temurun sehingga screening dari anggota keluarga dekat disarankan .

Jantung memiliki empat bilik - dua atrium dan dua ventrikel. Dinding bilik ini terutama terbuat dari otot jantung khusus yang disebut miokardium . Selama masing masing detak jantung keduanya berkontraksi, pertama yang memompa darah ke dalam ventrikel . Kemudian kedua ventrikel berkontraksi untuk memompa darah keluar dari jantung ke dalam arteri . Ada katup satu arah antara atrium dan ventrikel dan antara ventrikel dan arteri besar yang datang dari hati . Katup memastikan bahwa ketika atrium atau ventrikel berkontraksi, darah mengalir dalam arah yang benar.

Kardiomiopati adalah gangguan otot jantung . Ada empat jenis utamadari kardiomiopati, salah satunya adalah kardiomiopati Hipertrofik yang terjadi di mana otot jantung menjadi menebal (hipertrofi) dan sel sel pada otot jantung menjadi tidak beraturan. Otot di sekitar ventrikel kiri merupakan area sering terkena, dan tingkat penebalannya bermacam maca, namun pada didinng ventrikel kiri merupakan bagian yang sering memiliki penebalan terbesar.
Gejala Penyebab dan cara mengatasi Kardiomiopati Hipertrofik
(imege: Wikipedia.org)

Penyebab Penyakit Kardiomiopati Hipertrofik

Penebalan otot jantung tidak diketahu secara jelas penyebabnya. Hal ini terjadi biasanya karena faktor bertambahnya usia. Diduga adanya gangguan seperti tekanan darah tinggi disebut sebut berpengaruh terhadap terjadinya penebablan. Secara umum kardiomiopati hipertrofik yang terjadi merupakan warisan atau bisa dikatakan bahwa penyebab terjadinya kardiomiopati hipertrofik dipengaruhi faktor genetis.

Gejala Penyakit Kardiomiopati Hipertrofik

Jika kondisi penebalan pada otot jantung tidak begitu parah, biasanya penderitanya tidak akan mengalami gejala. Gejala Kardiomiopati Hipertrofik akan mulai terlihat jika penebalan otot jantung sudah mulai mendekati tingkat parah. Ada pun gejala yang mungkin akan terjadi salah satunya adalah sesak nafas. Pada tingkat keparahan sedang, mungkin gejala sesak nafas hanya terjadi ketika kita bekerja berat atau berolah raga. Namun, gejala sesak nafa juga akan terasa saat tidak melakukan aktifitas apa pun jika kondisi sudah memasuki tingkat parah.

Selain sesak nafas, gejala yang juga bisa terlihat adalah angina atau nyeri dada dan palpitasi. Angina bisa dirasakan sama halnya dengan sesak nafas, ia hanya akan terasa ketika berkeja berat dan berolah raga jika kondisi tidak begitu parah. Namun jika kondisi yang dialaminya cukup parah, maka saat diam pun akan merasakan angina.

Gejala lainnya dari Kardiomiopati Hipertrofik adalah rasa pusing dan tidak sadarkan diri. Hal ini juga sering terjadi saat bekerja keras dan berolah raga. Diduga kurangnya out put dari jantung menjadi pemicunya.

Saat ini belum ditemukan obat obatan yang dapat mengembalikan otot jantung kembali normal. Secara umum pengobatan yang dilakukan hanya untuk mengurangi gejala dan mencegah terjadinya komplikasi. Secara medis, obat obatan yang bisa diberika adalah beta blocker dan warfarin. Beta blocker berfungsu memperlambat denyut jantung, sementara warfarin berfungsi mencegah pembekuan.

Pengobatan Penyakit Kardiomiopati Hipertrofik

Pada sebagian kasus, Kardiomiopati Hipertrofik terkadang memerlukan operasi. terutama jika kondisi ini sangat parah.