Anoreksia Nervosa

Anoreksia Nervosa adalah gangguan makan di mana orang secara sengaja menahan untuk tidak makan atau melaparkan diri. Anoreksia Nervosa secara umum terjadi pada orang muda selama masa pubertas. Orang yang menderita Anoreksia Nervosa memiliki berat badan yang sangat rendah. Berat badan biasanya 15% di bawah berat badan normal seseorang. Orang yang menderita Anoreksia Nervosa sangat kurus tetapi mereka tetap merasa bahwa mereka kelebihan berat badan.

Orang yang memiliki penyakit Anoreksia Nervosa memiliki ketakutan yang intens bahwa makanan yang ia konsumsi akan  menjadi lemak. Kebiasaan makan buruk semacam itu terjadi karena adanya rasa takut. Anoreksia Nervosa nervosa adalah gangguan makan yang pertama kali dijelaskan pada 1868 dan ini paling sering ditemukan di antara gadis-gadis remaja. Penyebab pastinya tidak diketahui

Orang yang menderita Anoreksia Nervosa, fikirannya selalu diliputi oleh rasa  kelebihan berat badan bahkan walalu pun tubuhnya sudah  sangat krurus, sangat sakit atau hampir mati. Seringkali ia juga akan memiliki kebiasaan makan yang aneh seperti menolak untuk makan di depan orang lain.

Kelainan ini dianggap paling umum di antara orang dari strata sosial ekonomi yang lebih tinggi dan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan yang mengutamakan  kelangsingan tutub , seperti menari, teater, dan lari jarak jauh.

Penyebab Anoreksia Nervosa

Sulit untuk mengurai penyebab Anoreksia Nervosa dan gangguan makan lainnya. Anoreksia Nervosa adalah suatu kondisi yang kompleks yang yang terjadi karena kombinasi berbagai faktor sosial, emosional, dan biologis. Meskipun Obsesi memiliki tubuh langsing yang berlebihan memainkan peran penting dalam terjadinya Anoreksia Nervosa, ada banyak faktor lain yang berkontribusi, termasuk lingkungan keluarga Anda, kesulitan emosional, rendah diri, dan faktor pengalaman traumatis.

Gejala Anoreksia Nervosa

Anoreksia Nervosa
Anoreksia Nervosa dapat memberikanbanyak gejala, meski setiap orang mungkin tidak mengalami semua gejala mereka. Gejala yang terjadi secara umum adalah  Berat badan yang tidak sejalan atau sesuai dengan usia, pertumbuhan dan tinggi seseorang, biasanya 15% di bawah berat badan normal.

Orang yang memiliki gangguan Anoreksia Nervosa juga dapat mengalami beberapa gejala diantaranya Kehilangan setidaknya 3 periode menstruasi berturut-turut (pada wanita),tidak ingin atau menolak untuk makan di depan umum, kegelisahan, kelemahan, kulit rapuh, dan sesak napas.

Konsekuensi Medis Anoreksia Nervosa

Ada banyak risiko kesehatan yang terjadi terkait dengan Anoreksia Nervosa. Beberapa resiko tersebut di antaranya tulang menyusut, kehilangan mineral, suhu tubuh rendah, denyut jantung tidak teratur, kegagalan permanen pertumbuhan normal, perkembangan osteoporosis dan bulimia nervosa.

Penggunaan obat pencahar yang dikonsumsi secara terus menerus juga akan memberikan efek negatif bagi tubuh. Beberapa obat pencahar mengandung zat yang keras yang dapat diserap kembali ke dalam sistem tubuh.

Pengobatan Anoreksia Nervosa

Ada dua metode untuk mengobati Anoreksia Nervosa, yaitu pengobatan  jangka pendek dan pengobatan jangka panjang. Kedua metode ini biasanya digabungkan untuk manajemen yang efektif untuk mengatasi kondisi tersebut. Untuk pengobatan jangka pendek, pengobatan difokuskan untuk memulihkan berat badan penderita, biasanya dilakukan pemenuhan kebutuhan nutrisi. Sedangkan untuk pengobatan jangka panjang, hal ini difokuskan untuk mempertahankan berat badan agar tetap normal.

Pengobatan Anoreksia Nervosa juga perlu didukung dengan metode pengobatan terapi seperti terpai tingkah laku, psikoterapi individu, terapi kelompok dan terapi keluarga. Terapi tingkahlaku diberikan untuk memberikan dukungan positif agar penderita lebih dapat mengontrol kebiasaan makan secara normal. Sedangkan psiko terapi individu dilakukan untuk membantu pasien untuk mengembangkan diri serta bagaimana cara mengahapi stres dan tekanan hidup. Sedangkan terapi kelompok dan terapi keluarga, merupakan terapi yang melibatkan kelompok tau keluarga yang dilakukan untuk meciptakan kondisi sosial yang memberikan keyakinan pada penderita tentang kesehatan dan berat badan yang normal.