Asidosis Metabolik adalah kondisi di mana keseimbangan asam-basa dalam tubuh mengalami gangguan karena adanya peningkatan produksi asam atau berkurangnya ekskresi dan penurunan produksi bikarbonat. Kondisi ini akhirnya dapat menyebabkan asidemia atau keasaman darah, di mana pH arteri turun di bawah 7,35. Jika kondisi ini tidak mendapatkan penanganan, dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan koma dan bahkan kematian.
Penyebab Asidosis Metabolik juga dapat terjadi karena penggunaan lemak non karbohidrat, seperti yang digunakan dalam kasus diabetes mellitus, dapat menyebabkan produksi berlebihan asam. Pemecahan lemak menghasilkan keton dan meningkatkan tingkat asam dalam tubuh. Kondisi ini disebut sebagai ketoasidosis diabetikum. Pada sebagian kasus, ketidakseimbangan pH dapat terjadi bahkan tanpa produksi asam yang berlebihan. Misalnya, pada orang yang menderita gagal ginjal, ginjal mungkin gagal untuk mengeluarkan asam melalui urin. Kondisi seperti alkoholisme dan malnutrisi juga merupakan penyebab Asidosis Metabolik.
Sebelum memberikan pengobatan lebih lanjut, dokter umumnya melakukan tes darah seperti analisis gas darah arteri dan jumlah sel darah untuk mendiagnosa kondisi. Pengobatan yang diberikan akan tergantung pada penyebab asidosis metabolik yang dialami pasien. Namun, jika pH darah turun di bawah 7,1, kondisi dapat memerlukan pemberian bikarbonat intravena untuk menetralkan asam. Dalam kasus yang parah, dialisis biasanya dilakukan. ventilasi mekanis juga digunakan untuk meringankan masalah pernapasan.
Pemantauan dan pengendalian faktor yang yang menjadi penyebab kondisi ini merupakan cara terbaik untuk mencegah kondisi yang lebih buruk. Sebagai contoh, mengendalikan penyebab seperti diabetes dapat membantu mengontrol penyakit pada pasien diabetes. asidosis metabolik sering terjadi sebagai gejala dari beberapa penyakit serius seperti gagal ginjal dan jantung dan diabetes. Jadi pemantauan yang tepat dari gejala kondisi ini akan sangat membantu dalam mencegah komplikasi.
Penyebab Asidosis Metabolik
Asidosis metabolik disebabkan oleh meningkatnya derajat keasaman karena produksi asam meningkat atau mencerna asam atau zat yang dapat dikonversi menjadi asam. Kondisi ini juga dapat disebabkan hilangnya bikarbonat seperti dalam kasus diare dan asidosis tubulus ginjal. Konsumsi zat seperti jumlah besar antibeku, aspirin, dll juga dapat meningkatkan tingkat asam dalam tubuh kita sehingga mengalami Asidosis Metabolik. Penumpukan asam laktat adalah faktor lain yang terjadi karena ketersediaan tidak cukup oksigen dalam metabolisme karbohidrat, seperti dalam kasus gagal jantung dan syok. Selain itu, Malaria juga dapat berpengaruh menghancurkan sel-sel darah merah yang dapat menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen dalam tubuh. Hal tersebut dapat menghasilkan akumulasi asam laktat karena kerusakan anaerobik glukosa atau karbohidrat. Jenis asidosis dikenal sebagai asidosis laktat.Penyebab Asidosis Metabolik juga dapat terjadi karena penggunaan lemak non karbohidrat, seperti yang digunakan dalam kasus diabetes mellitus, dapat menyebabkan produksi berlebihan asam. Pemecahan lemak menghasilkan keton dan meningkatkan tingkat asam dalam tubuh. Kondisi ini disebut sebagai ketoasidosis diabetikum. Pada sebagian kasus, ketidakseimbangan pH dapat terjadi bahkan tanpa produksi asam yang berlebihan. Misalnya, pada orang yang menderita gagal ginjal, ginjal mungkin gagal untuk mengeluarkan asam melalui urin. Kondisi seperti alkoholisme dan malnutrisi juga merupakan penyebab Asidosis Metabolik.
Gejala Asidosis Metabolik
Secara umum asidosis metabolik ditandai dengan napas yang cepat. Meski demikian gejala mungkin tidak spesifik, dan bisa bervariasi tergantung pada penyebabnya. Gejala umum lainnya yang dapat terjadi di antaranya adalah nyeri dada, sakit kepala, jantung berdebar, nyeri otot dan tulang, kelemahan otot, dan sakit perut. Selain itu asidosis laktat kadang-kadang ditandai dengan tekanan darah rendah dan anemia. Pada ketoasidosis diabetes, pasien mungkin menderita dari tingkat gula darah dan dehidrasi. Gejala lainnyanya adalah kecemasan dan rasa kantuk yang terjadi secara progresif. Mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan juga merupakan gejala asidosis metabolik. Sementara itu, dalam kondisi ekstrim, dapat menyebabkan komplikasi parah seperti pingsan, koma, dan kejang.
Pengobatan Asidosis Metabolik
Sebelum memberikan pengobatan lebih lanjut, dokter umumnya melakukan tes darah seperti analisis gas darah arteri dan jumlah sel darah untuk mendiagnosa kondisi. Pengobatan yang diberikan akan tergantung pada penyebab asidosis metabolik yang dialami pasien. Namun, jika pH darah turun di bawah 7,1, kondisi dapat memerlukan pemberian bikarbonat intravena untuk menetralkan asam. Dalam kasus yang parah, dialisis biasanya dilakukan. ventilasi mekanis juga digunakan untuk meringankan masalah pernapasan.Pemantauan dan pengendalian faktor yang yang menjadi penyebab kondisi ini merupakan cara terbaik untuk mencegah kondisi yang lebih buruk. Sebagai contoh, mengendalikan penyebab seperti diabetes dapat membantu mengontrol penyakit pada pasien diabetes. asidosis metabolik sering terjadi sebagai gejala dari beberapa penyakit serius seperti gagal ginjal dan jantung dan diabetes. Jadi pemantauan yang tepat dari gejala kondisi ini akan sangat membantu dalam mencegah komplikasi.