Anemia Siderobelastik adalah suatu kondisi kurang darah di mana pengikatan zat besi saat pembentukan sel darah merah tidak terjadi. Eritrosit (sel darah merah) tidak terbentuk secara matang atau imatur dan banyak yang hancur sehingga tidak terbawa saat sirkulasi darah berlangsung dan tidak tersedia di dalam sum-sum tulang.
Gejala Anemia Sideroblastik
Ketika seseorang mengalami penyakit anemia sideroblastik, maka keadaan tubuhnya tampak kurang sehat. Gejala yang muncul biasanya di tandai oleh keadaan seperti berikut:- Kuli memucat
- Penderita cepat mengalami lelah
- Sering mengalami pusing
- Rasa letih, dan nyeri sendi
- Terjadi pembengkakan limfa dan hati
Penyebab Anemia Sideroblastik
Ada dua penyebab terjadinya penyakit anemia sideroblastik. Penyebab pertama adalah faktor primer yaitu penyebab anemia sideroblastik secara spontan yang biasanya dialami oleh Lansia serta faktor genetik, yaitu keadaan kromosom X yang tidak normal. Yang kedua adalah faktor sekunder yaitu disebabkan karena pengaruh obat-obatan pada kemoterapi. Namun dapat diduga juga bahwa penyebab penyakit ini karena kurangnya ketersediaan Zat Besi, Tembaga dan zat lainnya yang berperan penting dalam pembentukan sel darah merah.![]() |
sumbr:http://en.wikipedia.org/wiki/Sideroblastic_anemia |
Pencegahan Anemia Sideriblastik
Jika anemia sideroblastik diakibatkan karena kelainan genetik pada kromoson X penderita, maka tentu sulit disembuhkan. Untuk mengurangi dampak ketidaknyamanan yang disebabkan anemia sideroblastik adalah cukup beristirahat dan tidak melakukan aktifitas yang terlalu berat. Bila disebabkan karena faktor lain misalnya kurang gizi dan pengaruh obat-obatan, maka penyakit ini dapat dicegah dengan beberapa upaya seperti berikut ini:- Memncukupi kebutuhan gizi
- Meningkatkan asupan zat besi, folat dan vitamin B-12 yang berasal dari susu, telur dan sayuran hijau seperti bayam
- Konsumsi vitamin D dan C dari buah atau bahan lainnya
- Untuk menyemburnakan upaya kecukupan gizi, maka dapat mengkonsumsi suplemen atau herbal peningkat produksi sel darah merah
- Memncukupi kebutuhan gizi
- Meningkatkan asupan zat besi, folat dan vitamin B-12 yang berasal dari susu, telur dan sayuran hijau seperti bayam
- Konsumsi vitamin D dan C dari buah atau bahan lainnya
- Untuk menyemburnakan upaya kecukupan gizi, maka dapat mengkonsumsi suplemen atau herbal peningkat produksi sel darah merah